ZIS Sebagai Pendekatan Metode Bimbingan.

Yakni Pembimbing mengadakan dialog dengan kliennya tetapi dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk mengamati rumah klien dan lingkungannya. 32 3 Kunjungan dan obsevasi kerja Yakni Pembimbing atau konseling jabatan melakukan percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya. 33 b. Metode Kelompok Yaitu Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. 34 Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tekhnik: 1 Diskusi kelompok Yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan atau bersama kelompok klien yang mempunyai masalah yang sama. 35 2 Karya wisata Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karya wisata sebagai forumnya. 32 Ibid 33 Ibid 34 H. M, Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 53 35 Ibid 3 Sosiodrama Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah secara sosiologis. 4 Psikodrama Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah psikologis. 5 Group teaching Pemberian bimbingan kelompok dengan memberi materi bimbingan kelompok tertentu ceramah kepada kelompok yang telah disiapkan. 36 2. Metode tidak langsung metode komunikasi tidak langsung Adalah metode bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan massal. a. Metode individual 1 Melalui surat-menyurat 2 Melalui telepon dan sebagainya b. Metode kelompok massal 1 Melalui papan bimbingan 2 Melalui surat kabar atau majalah 36 H. M, Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 54. 3 Melalui brosur 4 Melalui radio media radio 5 Melalui televisi Metode dan teknik yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan atau konseling tergantung pada: 37 a Masalah problem yang sedang dihadapi. b Tujuan penggarapan masalah c Keadaan yang dibimbing klien. d Kemampuan pembimbing konselor menggunakan metode. e Sarana dan prasarana yang tersedia. f Kondisi dan situasi lingkungan sekitar. g Organisasi dan administrasi layanan bimbingan konseling. h Biaya yang tersedia.

C. Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam Ajaran Islam

Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah SWT umtuk mengemban risalah, agar meraka menjadi khalifah di muka bumi ini. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera. Oleh karena itu, Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sebagian alam. Salah satu sisi ajaran Islam yang harus ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalisasikan pengumpulan 37 Ibid, h. 55. dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah, sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Zakat dalam Al- Qur’an disebut sebanyak 82 kali. 38 Ini menunjukkan hukun dasar zakat yang sangat kuat. Sebagaimana dalam salah satu Fiman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 110 yang berbunyi:                     Artinya: “Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebajikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya pahala disisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan ” Q.S al-Baqarah: 110. 39 Adapun tuntunan dalam berinfaq tersurat di dalam Al- Qur’an surat at- Taubah ayat 99, yang berbunyi:                                Artinya: “Dan dintara orang-orang Arab Badui itu ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang diinfaqkannya dijalan Allah sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya infaq itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam 38 Lili Bariadi et. Al., Zakat dan Wirausaha Jakarta, CED Center for Entreprenership Development, 2005, Cet. Ke-1, h. 4. 39 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya, h. 30. rahmat surga-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. ” Q.S. al-Taubah: 99. 40 Istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqih menyatakan bahwa shadaqah wajib dinamakan zakat, sedangkan shadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain menyatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah. 41 Dan Firman Allah mengenai anjuran shadaqah terdapat di dalam surat al-Baqarah ayat: 271:                        Artinya: “Jika kamu menampakkan shadaqah-shadaqahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan Menghapus sebagian kesalahan-kesalahan. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan. ” Q.S. al-Baqarah: 271. 42 Banyak sekali ayat-ayat al- Qur’an lain yang memberikan tuntunan kaum muslimin untuk senantiasa memberikan shadaqah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT, sebagai berikut:                             40 Ibid, h. 297 41 Lili Bariadi dkk., Zakat dan Wirausaha, h. 4. 42 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahannya, h. 68.