Lokasi dan Waktu Penelitian

“Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan variabel-variabel yang diteliti. Variabel ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotasa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti”. 1 Guba menyatakan bahwa, penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk menguji atau membuktikan kebenaran suatu teori, melainkan teori itu dikembangkan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Di samping itu, tidak ada pengertian populasi dalam sebuah penelitian kualitatif, sampling bersifat purposif, yakni bergantung pada fokus penelitian. Instrument pada penelitian kualitatif tidak menggunakan test, angket atau eksperimen dan dengan sendirinya tidak berdasarkan definisi operasional. Yang dilakukan peneliti adalah menyelidiki aspek-aspek yang khas yang berupa pola atau tema. Untuk analisis data pada penelitian jenis ini, bersifat terbuka, open ended, induktif. 2 Dikatakan terbuka karena sifatnya terbuka bagi perubahan, perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian kualitatif ini tidak dapat ditentukan rentang waktu yang dibutuhkannya, pada hakikatnya penelitian ini dapat berjalan terus-menerus, namun suatu saat harus diakhiri bila kehabisan waktu karena adanya ikatan atas aturan suatu lembaga ataupun karena permasalahan biaya. 3 1 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 22. 2 Ibid 3 Drs. Subana, M.Pd dan Sudrajat S. Pd., Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2001, Cet. Ke-1, h. 21-22.

C. Fokus Penelitian

Fokus penulis dalam penalitian mengenai metode bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an adalah: 1. Metode Bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. Metode bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara ini yaitu melalui metode direktif. Dalam hal ini konselor atau pembimbing lebih sering memberikan saran-saran yang bersifat mengajak berdakwah. 2. Materi yang digunakan dalam bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. Berbagai materi yang menjadi dasar di dalam proses bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara, yang pertama: mengetahui apa yang menjadi penyebab atau masalah yang klien alami. Kedua: pembelajaran mengenai etika islam, seperti perintah untuk melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan syariat islam seperti sholat lima waktu, sholat dhuha, tahajud, zakat, infaq, sedekah, dan lain sebagainnya. 3. Bentuk dan waktu untuk bimbingan ZIS pd Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara a Bentuk bimbingan zis yang diterapkan di Majelis Konseling Daarul Qur’an Nusantara.