11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Bimbingan
1. Pengertian Metode
Dalam pengertian harfiah, metode adalah “Jalan yang harus dilalui“ untuk mencapai suatu tujuan.
1
Metode berasal dari kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan. Namun pengertian
hakekat dari “metode” tersebut adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, terdapat dua pegertian dari metode, yaitu:
a. Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. b.
Cara melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.
2
Menurut W.J.S Poerwadarminta menjelaskan bahwa metode mempunyai pengertian sebagai berikut: “Cara yang telah diatur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya, cara menyelidiki mengajar dan sebagainya”.
3
1
H. M. Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT Golden Terayon Perss, 1998, Cet. Ke-6. h. 43.
2
Save M Dogun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997, Cet. Ke-2. h. 112.
3
W.J. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet. Ke-14. h. 649.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah suatu upaya terencana, sistematis dan rasional yang dilakukan seseorang
untuk mempersiapkan dan melakukan proses menemukan hasil dari suatu tujuan tertentu.
2. Pengertian Bimbingan
Secara etimologi kata Bimbingan merupakan berasal dari Bahasa Inggris “guidance”, dan dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
menunjukkaan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Menurut istilah, secara umum Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan
atau tuntunan. Bimbingan menurut Hallen A dalam Dr. Rahcman Natawidjaja
adalah: “Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga dan masyarakat,
serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai
mak
hluk sosial”.
4
Sedang menurut Ahmad Mubarok, bimbingan adalah suatu kegiatan pemberian bantuan psikologis pada seseorang, agar yang
4
Hallen A, Bimbingan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1, h. 5.