Fokus Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Fred N. Kerlinger, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksudnya adalah orang yang diwawancarai itu mengemukakan isi hatinya, pandangan- pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat lebih mengenalnya. 6 Benister dkk seperti dikutip oleh E. Kristi Poerwandari menjelaskan, bahwa observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena-fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan aspek- aspek dalam fenomena tersebut. 7 Sebelum melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu menyusun panduan wawancara yang dijadikan acuan pada saat wawancara berlangsung. Selain itu, penulis juga menggunakan tape recorder untuk merekam hasil- hasil yang diperlukan, dan juga mencatat informasi yang didapatkan ketika wawancara berlangsung. Adapun pelaksanaan observasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi yakni, peneliti membaca dan mempelajari berbagai data tertulis seperti buku, jurnal, atau bulletin yang diterbitkan oleh Yayasan Daarul Qur’an Nusantara atau penerbit lain yang berkesesuaian dengan pembahasan penelitian ini. 6 Fred N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Bihavioral Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 2000, h. 770. 7 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, h. 62.

F. Asumsi Penelitian

Anjuran untuk berzakat, infaq dan shadaqah dalam ajaran Islam merupakan upaya untuk membentuk dan membangun rasa tanggung jawab sosial baik dalam skala individu maupun korporasi. Maka seseorang yang sedang mengalami suatu permasalahan hidup memerlukan bantuan atau bimbingan dari seseorang yang mampu mengajaknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Proses bimbingan tersebut disini lebih kepada ajaran agama islam, yang dimana selain dengan melakukan perintah wajib sebagai proses perenungan jiwa pada klien tersebut juga melakukan perintah sunnah yaitu anjuran untuk berzakat, infaq, dan sodaqah sebagai proses pembersihan atau klinsing bagi harta yang kosong. Di samping itu pemahaman tentang zakat, infaq dan shadaqah adalah bagian dari ibadah yang tentunya akan mendapat ganjaran kebajikan yang berkali lipat, kiranya akan mampu menjadi motivasi seseorang untuk bangkit dan memperbaiki diri sehingga mampu melakukan tiga anjuran tersebut di atas zakat, infaq dan s hadaqah. Dalam sebuah ungkapan bijak, “lebih baik tangan di atas daripada tangan yang di b awah” adalah sebuah analogi yang ingin mengatakan bahwa lebih baik memberi dari pada menerima. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan yang dapat membimbing seseorang untuk bisa memberi dengan tulus dan ikhlas. Pada umumnya kegiatan bimbingan dilakukan menggunakan beberapa metoda di antaranya: