Tabel 4.3. Lanjutan
Kabupaten 2005
2006 2007
2008
Nias 441.807
442.019 442.548
443.492 Mandailing Natal
386.150 413.750
417.590 423.712
Tapanuli Selatan 626.702
629.212 637.312
263.812 Tapanuli Tengah
283.035 297.843
305.922 314.632
Tapanuli Utara 256.201
256.444 263.750
267.595 Toba Samosir
158.677 169.116
169.299 171.833
Labuhan Batu 951.773
987.157 1.007.150
1.027.964 Asahan
1.024.369 1.038.554
676.605 688.529
Simalungun 826.101
841.198 846.329
853.112 Dairi
261.287 267.629
268.780 271.983
Karo 316.207
342.555 351.368
360.880 Deli Serdang
569.938 1.634.115
1.686.366 1.738.431
Langkat 970.443
1.013.849 1.027.414
1.042.523 Nias Selatan
288.233 271.026
271.944 272.848
Humbang Hasundutan 152.997
152.757 153.837
155.290 Pakpak Barat
34.542 34.822
38.726 41.062
Samosir 131.073
130.662 131.205
131.549 Serdang Bedagai
588.176 605.630
618.656 630.728
Total 8.267.711
9.528.338 9.314.801
9.099.975
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
4.1.7. Kondisi Industri Sumatera Utara
Secara praktis industri dapat diartikan sebagai kegiatan memproses atau mengolah bahan mentah menjadi barang yang memiliki nilai guna dengan skala
komersial, maka berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kondisi perindustrian suatu daerah, dalam hal ini Sumatera Utara, dapat mencerminkan
kemampuan daerah tersebut dalam mengolah bahan mentah, mencukupi kebutuhan daerah tersebut bahkan menyuplai kebutuhan daerah lain maupun
secara nasional yang pada akhirnya mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perekonomian Sumatera Utara. Kegiatan industri tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
membawa efek berupa jumlah produk yang meningkat tetapi industrialisasi juga membawa budaya, yaitu budaya inovatif, kreatif dan progresif.
Jumlah industri besar dan sedang pada tahun 2001 tercatat sebanyak 976 perusahaan. Pada tahun 2008 jumlah industri besar dan sedang di Sumatera Utara
sebanyak 1.145 perusahaan. Jumlah perusahaan terbanyak berada di Kabupaten Deli Serdang, disusul kota Medan dan Asahan. Untuk 18 kabupaten di Sumatera
Utara, jumlah industri besar dan sedang pada tahun 2001 sebanyak 598 unit dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 786 unit.
Tabel 4.4. Jumlah Industri Besar dan Sedang 18 Kabupaten di Sumatera Utara
2001-2008 Unit
Kabupaten 2001 2002 2003 2004 2005 2006
2007 2008
Nias 4
4 3
4 4
4 1
1 Mandailing Natal
1 8
3 3
2 2
1 1
Tapanuli Selatan 16
15 15
15 8
9 9
3 Tapanuli Tengah
12 13
12 12
13 10
10 10
Tapanuli Utara 3
3 3
Toba Samosir 14
14 15
15 11
9 9
9 Labuhan Batu
50 53
49 49
48 56
58 58
Asahan 103
103 103
103 105
180 183
132 Simalungun
55 56
55 55
56 56
58 56
Dairi 2
2 2
Karo 5
3 3
3 6
4 4
4 Deli Serdang
299 294
282 290
293 420
417 389
Langkat 39
37 45
46 43
59 55
55 Nias Selatan
2 2
Humbang Hasundutan 2
2 4
Pakpak Barat Samosir
Serdang Bedagai 24
54 57
57
Total 598
600 585
595 613
870 871
786
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.1.8. Kondisi Pertanian Sumatera Utara
Pembangunan pertanian tetap dianggap terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi
penyelamat perekonomian di mana pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain pertumbuhannya negatif.
Beberapa alasan yang mendasari pentingnya sektor pertanian di Sumatera Utara : 1 potensi sumber dayanya yang besar dan beragam, 2 pangsa terhadap
pendapatan regional cukup besar, 3 besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, dan 4 menjadi basis pertumbuhan di pedesaan Potensi
pertanian yang besar namun sebagian besar dari petani banyak yang termasuk golongan miskin adalah sangat ironis terjadi di Indonesia. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemerintah bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi sektor pertanian keseluruhan. Disisi lain adanya penginkatan investasi
dalam pertanian yang dilakukan investor PMA dan PMDN yang berorientasi pada pasar ekspor umumnya padat modal dan peranannya kecil dalam penyerapan
tenaga kerja atau lebih banyak menciptakan buruh tani.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Luas lahan panen padi sawah ladang 18 Kabupaten di Sumatera Utara
2001-2008 Hektar
Kabupaten 2001
2002 2003
2004
Nias 34.304
53.093 30.977
19.187 Mandailing Natal
37.865 33.089
38.234 35.686
Tapanuli Selatan 86.873
66.417 86.027
88.398 Tapanuli Tengah
33.061 28.940
26.065 24.560
Tapanuli Utara 39.677
364.458 42.632
31.835 Toba Samosir
31.583 26.545
31.815 34.616
Labuhan Batu 70.918
96.287 88.333
88.179 Asahan
68.524 56.733
69.015 67.539
Simalungun 111.904
111.201 125.540
128.344 Dairi
24.266 19.896
31.109 31.049
Karo 21.553
19.158 21.930
22.694 Deli Serdang
149.723 133.190
143.613 143.276
Langkat 78.800
71.903 69.660
70.343 Nias Selatan
12.064 Humbang Hasundutan
11.868 Pakpak Barat
14 Samosir
Serdang Bedagai Total
789.051 1.080.910 804.950
809.652
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Lanjutan
Kabupaten 2005
2006 2008
Nias 20.767
20.424 14.927
Mandailing Natal 38.274
31.497 43.606
Tapanuli Selatan 87.333
71.838 72.960
Tapanuli Tengah 27.908
30.157 30.451
Tapanuli Utara 26.669
22.653 26.919
Toba Samosir 25.856
21.621 22.757
Labuhan Batu 92.354
67.109 59.528
Asahan 60.752
42.619 17.624
Simalungun 92.895
84.696 95.852
Dairi 30.913
23.258 24.169
Karo 27.030
18.783 21.860
Deli Serdang 76.042
72.464 74.276
Langkat 84.074
73.336 79.898
Nias Selatan 12.690
8.295 8.932
Humbang Hasundutan 11.015
14.993 13.937
Pakpak Barat 2.971
4.296 5.155
Samosir 8.400
6.323 7.137
Serdang Bedagai 75.261
72.828 73.151
Total 801.204
687.190 693.139
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
4.1.9. Kondisi Perkebunan Sumatera Utara