kenaikan pada luas lahan pertanian sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan degradasi hutan sebesar 7.02 .
4. Luas lahan perkebunan X
4
Luas lahan perkebunan X
4
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar 0.610275. Hal ini berarti bahwa bila terjadi
kenaikan pada luas lahan perkebunan sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan sebesar 6.10 .
4.2.4. Model Persamaan III
Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan REM memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 18.95 , yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu
menjelaskan variasi degradasi hutan pada 18 kabupaten dan sisanya 81.05 dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan.
Tabel 4.11. Hasil Estimasi Model Persamaan III REM
Y
2
= 0.064681X
1
– 584.0561X
2
– 0.660715X
3
+ 0.666893X
4
+ 1.769091Y
1
2.011539 -2.353828 -1683364 3.001544 0.784509 R
2
= 0.189502 F-stat = 3.787703
Sumber : Lampiran 3 Cat : angka dalam kurung adalah nilai t-statistik
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.1. Direct effect
Besarnya pengaruh langsung direct effect variabel jumlah penduduk, sektor industri, sektor pertanian, subsektor perkebunan, dan pertumbuhan
ekonomi terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, adalah sebagai berikut : X
1
Y
2
= 0.064681 X
2
Y
2
= -584.0561 X
3
Y
2
= -0.660715 X
4
Y
2
= 0.666893 Y
1
Y
2
= 1.769091
4.2.4.2. Intepretasi Model
1. Jumlah penduduk X
1
Jumlah penduduk X
1
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar 0.064681. Hal ini berarti bahwa bila terjadi
kenaikan pada jumlah penduduk sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan sebesar 0.65 .
2. Jumlah industri X
2
Jumlah industri X
2
memiliki pengaruh negatif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar -584.0561. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan
pada jumlah industri sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan degradasi hutan sebesar 58.40561.
3. Luas lahan pertanian X
3
Luas lahan pertanian X
3
memiliki pengaruh negatif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar -0.660715. Hal ini berarti bahwa bila terjadi
Universitas Sumatera Utara
kenaikan pada luas lahan pertanian sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan degradasi hutan sebesar 6.61 .
4. Luas lahan perkebunan X
4
Luas lahan perkebunan X
4
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar 0.666893. Hal ini berarti bahwa bila terjadi
kenaikan pada luas lahan perkebunan sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan sebesar 6.67 .
5. Pertumbuhan ekonomi yang difroksi dengan PDRB Pertumbuhan ekonomi Y
1
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien sebesar 1.769091. Hal ini berarti bahwa bila terjadi
kenaikan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan sebesar 17.69 .
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.3. Indirect Effect
Hubungan X
1
jumlah penduduk, X
2
jumlah industri, X
3
luas lahan pertanian, X
4
luas lahan perkebunan, melalui Y
1
pertumbuhan ekonomi yang difroksi dengan PDRB terhadap Y
2
degradasi hutan.
Gambar 4.1. Indirect Effect Model Persamaan III
X
1
Y
1
Y
2
= PY
1
X
1
PY
2
Y
1
= 0.00293 1.769091 = 0.0051843663
X
2
Y
1
Y
2
= PY
1
X
2
PY
2
Y
1
= 50.76977 1.769091 = 89.81634318
X
1
X
2
Y
1
X
4
X
3
Y
2
Universitas Sumatera Utara
X
3
Y
1
Y
2
= PY
1
X
3
PY
2
Y
1
= -0.033319 1.769091 = -0.058944343
X
4
Y
1
Y
2
= PY
1
X
4
PY
2
Y
1
= 0.013523 1.769091 = 0.023923417
X
1
Y
1
Y
2
= 0.0051843663 X
2
Y
1
Y
2
= 89.81634318 X
3
Y
1
Y
2
= -0.058944343 X
4
Y
1
Y
2
= 0.023923417
4.2.4.4. Interpretasi Model
Hasil estimasi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen jumlah penduduk, sektor industri, sektor pertanian, dan subsektor perkebunan
melalui pertumbuhan ekonomi terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, adalah sebagai berikut :
1. Jumlah penduduk X
1
Jumlah penduduk X
1
melalui pertumbuhan ekonomi Y
1
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, dengan koefisien
sebesar 0.0051843663. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada jumlah penduduk sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan
kenaikanpenurunan degradasi hutan seluas 0.05 .
Universitas Sumatera Utara
2. Jumlah industri X
2
Jumlah industri X
2
melalui pertumbuhan ekonomi Y
1
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, dengan koefisien
sebesar 89.81634318. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada jumlah industri sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan
kenaikanpenurunan degradasi hutan seluas 890, 82 . 3. Luas lahan pertanian X3
Luas lahan pertanian X
3
melalui pertumbuhan ekonomi Y
1
memiliki pengaruh negatif terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, dengan koefisien
sebesar -0.058944343. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada luas lahan pertanian sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan
degradasi hutan seluas 0.59 . 4. Luas lahan perkebunan X
3
Luas lahan perkebunan X
4
melalui pertumbuhan ekonomi Y
1
memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan Sumatera Utara, dengan koefisien
sebesar 0.023923417. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada luas lahan perkebunan sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan
kenaikanpenurunan degradasi hutan seluas 0.23 .
4.2.4.5. Total Effect Pengaruh Total
Total hubungan X
1
jumlah penduduk, X
2
jumlah industri, X
3
luas lahan pertanian, dan X
4
luas lahan perkebunan melalui Y
1
pertumbuhan ekonomi yang diproksi dengan PDRB terhadap Y
2
degradasi hutan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Total Effect Model Persmaan III
Total hubungan X
1
melalui Y
1
terhadap Y
2
= PY
1
X
1
+ PY
2
Y
1
= 0.00293 + 1.769091 = 1.772021
Total hubungan X
2
melalui Y
1
terhadap Y
2
= PY
1
X
2
+ PY
2
Y
1
= 50.76977 + 1.769091 = 52.538861
Total hubungan X
3
melalui Y
1
terhadap Y
2
= PY
1
X
3
+ PY
2
Y
1
Y
1
Y
2
X
1
X
2
X
3
X
4
Universitas Sumatera Utara
= -0.033319 + 1.769091 = 1.735772
Total hubungan X
4
melalui Y
1
terhadap Y
2
= PY
1
X
4
+ PY
2
Y
1
= 0.013523 + 1.769091 = 1.782614
X
1
Y
1
Y
2
= 1.772021 X
2
Y
1
Y
2
= 52.538861 X
3
Y
1
Y
2
= 1.735772 X
4
Y
1
Y
2
= 1.782614
4.2.4.6. Interpretasi Model
1. Jumlah penduduk X
1
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
Jumlah penduduk X
1
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
secara total memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi
sebesar 1.772021. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenikan pada jumlah penduduk X
1
sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Sumatera Utara seluas 17.72 .
2. Jumlah industri X
2
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
Jumlah industri X
2
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
secara total memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi sebesar
52.538861. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenikan pada jumlah industri X
2
sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Sumatera Utara seluas 525.39 .
3. Luas lahan pertanian X
3
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
Universitas Sumatera Utara
Luas lahan pertanian X
3
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
secara total memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi
sebesar 1.735772. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenikan pada luas lahan pertanian X
3
sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Sumatera Utara seluas 17.36 .
4. Luas lahan perkebunan X
4
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
Luas lahan perkebunan X
4
dan pertumbuhan ekonomi Y
1
secara total memiliki pengaruh positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi
sebesar 1.782614. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada luas lahan perkebunan X
4
sebesar 10 , ceteris paribus, maka akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Sumatera Utara seluas 17.83 .
4.2.5. Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 4.2.5.1. Koefisien Determinasi R-square