Variabel jumlah industri Variabel luas lahan pertanian Variabel luas lahan perkebunan

Gambar 4.7. Kurva Pengambilan Keputusan Uji t-statistik X 1 Persamaan II Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel jumlah penduduk signifikan pada α = 5 d eng an t-hitung t-tabel 2.125006 2.000 dengan demikian H a diterima pada nilai uji t-statistik bernilai positif. Artinya variabel X 1 jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap degradasi hutan pada tingkat kepercayaan 95 .

b. Variabel jumlah industri

Hipotesa : H o : b = 0 H a : b ≠ 0 Kriteria : Jika nilai uji t-stastistik bernilai positif : H diterima apabila t-hitung t-tabel H a diterima apabila t-hitung t-tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif : H diterima apabila t-hitung t-tabel H a diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = -1.958399 α = 1 ; df = n-k-1 = 87-5-1 = 81 Maka t-tabel = 1.671 Universitas Sumatera Utara Ha diterima Ha diterima Ho diterima -1.958399 -1.671 1.671 Gambar 4.8. Kurva Pengambilan Keputusan Uji t-statistik X 2 Persamaan II Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel jumlah industri signifika n pada α = 10 dengan t-hitung t-tabel -1.958399 1.671 dengan demikian H a diterima pada nilai uji t-statistik bernilai negatif. Artinya variabel X 2 jumlah industri berpengaruh nyata terhadap degradasi hutan pada tingkat kepercayaan 90 .

c. Variabel luas lahan pertanian

Hipotesa : H o : b = 0 H a : b ≠ 0 Kriteria : Jika nilai uji t-stastistik bernilai positif : H diterima apabila t-hitung t-tabel H a diterima apabila t-hitung t-tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif : H diterima apabila t-hitung t-tabel Universitas Sumatera Utara H a diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = -1.764018 α = 10 ; df = n-k-1 = 87-5-1 = 81 Maka t-tabel = 1.671 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -1.764018 -1.671 1.671 Gambar 4.9. Kurva Pengambilan Keputusan Uji t-statistik X 3 Persamaan II Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel luas lahan pertanian signifikan pada α = 10 dengan t-hitung t-tabel -1.764018 1.671 dengan demikian H a diterima pada nilai uji t-statistik bernilai negatif. Artinya variabel X 3 luas lahan pertanian berpengaruh nyata terhadap degradasi hutan pada tingkat kepercayaan 90 .

d. Variabel luas lahan perkebunan

Hipotesa : H o : b = 0 H a : b ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Kriteria : Jika nilai uji t-stastistik bernilai positif : H diterima apabila t-hitung t-tabel H a diterima apabila t-hitung t-tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif : H diterima apabila t-hitung t-tabel H a diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 2.710646 α = 5 ; df = n-k-1 = 87-5-1 = 81 Maka t-tabel = 2.000 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2.000 2.000 2.710646 Gambar 4.10. Kurva Pengambilan Keputusan Uji t-statistik X 4 Persamaan II Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel luas lahan perkebunan signifikan pada α = 5 dengan t-hitung t-tabel 2.710646 2.000 dengan demikian H a diterima pada nilai uji t-statistik bernilai positif. Artinya variabel X 4 luas lahan perkebunan berpengaruh nyata terhadap degradasi hutan pada tingkat kepercayaan 95 . Universitas Sumatera Utara

C. Uji t-stastistik Uji Parsial Persamaan III

Untuk menguji apakah variabel-variabel independen yaitu jumlah penduduk, jumlah industri, luas lahan pertanian, luas lahan perkebunan, dan pertumbuhan ekonomi di atas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen yaitu degradasi hutan maka digunakan uji t. Adapun uji dapat didefinisikan sebagai berikut : H o : b = 0 H a : b ≠ 0 Artinya berdasarkan data yang tersedia akan dilakukan pengujian terhadap β koefisien regresi populasi, apakah hasilnya sama dengan nol yang maksudnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel lain yang terikat atau hasilnya tidak sama dengan nol yang berarti mempunyai pengaruh signifikan.

a. Variabel jumlah penduduk