4.1.4. Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas dan subur untuk dikembangkan menjadi areal pertanian yang dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar dari wilayah ini merupakan areal pertanian yang merupakan sektor andalan dari Sumatera Utara. Di samping itu, Sumatera
Utara juga memiliki wilayah perairan yang cukup luas seperti sungai, laut danau yang secara ekonomi memiliki potensi untuk dikembangkan. Wilayah perairan
tersebut dapat digunakan sebagai sarana perhubungan dan perikanan. Sementara itu, keindahan alamnya merupakan potensi untuk sektor lainnya seperti industri,
perdagangan, jasa, dan lain-lain. Bahan-bahan galiana dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, diatone, emas, batu bara, serta minyak dan gas
bumi juga banyak terkandung di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan perekonomian yang terpenting di Sumatera Utara adalah di
sektor pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan komoditi ekspor seperti dari perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan kehutanan. Sedangkan industri
yang berkembang di Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang dalam kebutuhan
dalam negeri ekspor. Posisi strategis wilayah Sumatera Utara yang terletak dalam jalur
perdagangan internasional membawa keuntungan tersendiri dalam menyokong perekonomian daerah. Hal ini juga ditunjang oleh adanya berbagai pelabuhan
udara seperti pelabuhan udara Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, dan pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Bitung,
Kuala Tanjung, dan Labuhan Bilik. Di samping fasilitas pelabuhan ini, sektor jasa
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan fasilitas perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar
kecamatan.
4.1.5. Kondisi Hutan Sumatera Utara
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bernilai, baik di Sumatera Utara, di Indonesia bahkan di dunia. Hutan bukan saja
merupakan sumber daya ekonomi yang besar, tetapi juga merupakan penopang kehidupan.
Pada tahun 2001, luas hutan Sumatera Utara di 13 kabupaten yang ada adalah seluas 2.883.676,15 hektar. Dan pada tahun 2005 uas hutan Sumatera
Utara di 18 kabupaten setelah pemekaran adalah seluas 3.114.636,14. Luas hutan di Sumatera Utara mengalami penaikan sampai tahun 2005, namun setelah
itu mulai dari tahun 2007 sampai 2008 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan banyaknya pembukaan lahan baru untuk keperluan industri dan pemukiman
penduduk. Di mana pemerintah semakin mengarah ke sektor industri. Dan jumlah penduduk yang tiap tahun semakin bertambah. Selain itu, semakin tinggi nya
konversi ke lahan pertanian dan perkebunan mengakibatkan semakin menyempitnya luas hutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Perkembangan Luas Hutan 18 Kabupaten di Sumatera Utara
2001-2008 Hektar
Kabupaten 2001
2002 2003
2004
Nias 323.290,00
323.319,00 133.941,00
134.376,00 Mandailing Natal
350.000,00 421.669,17
421.669,17 421.667,00
Tapanuli Selatan 365.327,00
373.437,00 373.437,00
333.137,00 Tapanuli Tengah
126.599,00 126.598,70
132.974,30 126.589,70
Tapanuli Utara 397.416,00
397.756,00 239.764,00
239.764,00 Toba Samosir
113.113,75 143.113,75
143.113,75 48.570,10
Labuhan Batu 245.372,55
245.372,55 266.686,17
266.686,17 Asahan
143.820,10 143.820,10
42.701,50 42.701,50
Simalungun 105.593,70
105.593,70 105.593,70
105.593,70 Dairi
203.935,50 203.935,00
134.332,00 146.112,28
Karo 125.516,50
125.516,50 130.313,20
129.749,50 Deli Serdang
35.848,10 35.848,10
69.302,60 28.750,00
Langkat 297.843,95
297.844,00 297.844,00
297.844,00 Nias Selatan
297.843,95 297.843,95
297.843,95 Humbang Hasundutan
159.392,00 159.392,00
Pakpak Barat 106.404,32
Samosir 54.339,95
Serdang Bedagai 6.790,00
Total 2.833.676,15
3.241.667,52 2.948.908,34
2.946.311,17
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara data diolah.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Lanjutan