2.6.2. Teori pertumbuhan ekonomi
Teori-teori yang menentukan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi di mana pandangan
mereka banyak diarahkan kepada pembangunan di negara-negara berkembang.
1. Teori Klasik
Menurut pandangan Klasik, ada empat faktor penentu pertumbuhan ekonomi yakni : jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah
dan kekayaan alam, serta teknologi yang digunakan. Para ekonom Klasik memberi perhatian yang besar pada pengaruh perkembangan penduduk terhadap
pertumbuhan ekonomi. Smith, menyatakan pertumbuhan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Pertambahan penduduk akan memperluas
pasar yang akan mempertinggi spesialisasi. Proses itu akan terus berlangsung secara kumulatif di mana spesialisasi akan meningkatkan produktivitas. Pendapat
yang berbeda diberikan oleh Ricardo dan Malthus di mana mereka berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan menciptakan stationary state. Jumlah
penduduk yang semakin besar akan menurunkan pembangunan ke taraf yang lebih rendah dimana penduduk akan menerima upah yang hanya cukup untuk hidup
subsistence level.
2. Teori Schumpeter
Teori ini menerangkan pentingnya peranan pengusaha dalam pembangunan di mana pengusaha adalah pihak yang selalu mengadakan inovasi
dalam kegitan ekonomi. Schumpeter memulai analisisnya saat perekonomian sedang dalam keadaan tidak seimbang. Golongan pengusaha mulai mengadakan
pembaharuan demi mendapat keuntungan. Pembaharuan yang mereka lakukan
Universitas Sumatera Utara
akan memunculkan investasi sehingga perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk. Schumpeter membagi investasi ke dalam investasi otonomi
autonomos investment dan investasi terpengaruh induced investment. Investasi otonomi adalah penanaman modal yang ditimbumkan oleh
kegiatan ekonomi yang timbul sebagai akibat kegiatan inovasi. Menurut Schumpeter makin tinggi tingkat kemajuan suatu ekonomi semakin terbatas
kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat jalannya. Pada akhirnya akan tercapai tingkat “keadaan
tidak berkembang” atau “stationary state” Jinghan: 2008; 25
3. Teori Harood-Domar
Teori ini dikembangkan oleh Evsey Domar dan R. F. Harrod yang bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi agar pertumbuhan yang
mantap steady growth dapat dicapai. Teori ini menggunakan beberapa permisalan, antara lain:
• Pada awal perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan alat modal digunakan sepenuhnya.
• Perekonomian terdiri dari dua sektor yakni sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
• Rasio modal-produksi sama besarnya. • Besar tabungan proporsional dengan pendapatan nasional.
Penanaman modal oleh masyarakat digunakan untuk mengganti alat modal yang tidak dapat dipakai lagi dan untuk memperbesar alat modal yang tersedia.
Namun ini tidak akan menambah produksi dan menaikkan pendapatan nasional
Universitas Sumatera Utara
secara otomatis. Untuk mewujudkannya, keseluruhan permintaan masyarakat haruslah ditambah. Kenaikan ini harus terjadi pada salah satu atau kedua sektor.
Besarnya pengaruh penanaman modal terhadap perubahan pendapatan nasional ditentukan oleh multiplier. Kemampuan masyarakat untuk berinvestasi akan
ditentukan oleh permintaan agregat yang berdaya beli dari masyarakat Sukirno: 2006; 255
4. Teori Neo-Klasik