Klasifikasi Industri Industri 1. Pengertian Industri

kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi atau menjadi barang jadi, kemudian barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri dan pekerja praktisan assembling. Sedangkan dalam arti luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan bidang ekonomi yang bersifar produktif. BPS tahun 2005. Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1984, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk rancang bangunan dengan rekayasa industri. Dikemukakan Dumairy 1996, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau setengah jadi. Menurut G. Kartasapoetra 1997, yang dimaksud dengan industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, dan bahan setengah jadi menjadi barang yang nilainya lebih tinggi.

2.3.2. Klasifikasi Industri

Jumlah dan kemajemukan jenis industri berbeda antara yang satu dengan daerah yang lainnya. Kemajemukan jumlah dan jenis tersebut sangat ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah ketersediaan bahan mentah, jumlah tenaga kerja, pangsa pasar, jenis teknologi yang dipakai serta ketersediaan tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Perkembangan ekonomi masing-masing daerah tentu saja akan turut mewarnai kemajemukan yang dimaksud diatas. Industri dapat diklasifikasikan dalam tipe-tipe tertentu berdasarkan SK Menteri Perindustrian No. 19M1986 : A. Menurut lokasinya, industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Industri Perkotaan, merupakan industri yang terletak dalam jarak yang dekat dengan daerah metropolitan atau kota besar. Sehingga dengan adanya kepadatan penduduk yang cukup tinggi di kota metropolitan atau kota besar dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga kerja bagi industri tersebut. 2. Industri semi perkotaan, merupakan industri yang terletak di ibukota kabupaten, jadi diantara daerah perkotaan dan kecamatan. 3. Industri pedesaan, merupakan kawasan industri yang terletak di ibukota kecamatan yang penduduknya dapat dikatakan cukup besar. B. Fungsi atau aktivitas di dalamnya Menurut fungsinya, indutri dapat dikelompokkan dengan mengingat kegiatan yang dilakukan industri yang menggunakan kawasan tersebut menurut fungsinya, industri dapat dikelompokkan atas : 1. Industri majemuk, yakni industri yang melakukan berbagai macam kegiatan industri. 2. Industri permodalan, yaitu industri atau perusahaan yang umumnya kecil- kecil yang keseluruhannya merupakan pendukung dari perusahaan- perusahaan besar tertentu. Universitas Sumatera Utara 3. Industri khusus, yaitu perusahaan yang bergerak dalam satu kegiatan yang sejenis atau menghasilkan produk yang sama. C. Golonganmacam industri berdasarkan jumlah modal : 1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya. 2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititikberatkan pada sejumlah tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya. D. Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja : 1. Industri rumah tangga, yaitu industri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil, yaitu industri yang jumlah karyawan tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau menengah, yaitu indstri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 20—99 orang. 4. Industri besar, yaitu industri yang jumlah karyawantenaga kerja antara 100 orang atau lebih. E. Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan : 1. Industri primer, yaitu industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2. Industri sekunder, yaitu industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Contohnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektornik, dan sebagainya. 3. Industri tersier, industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contohnya seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnnya. Pengelompokan lain kegiatan industri dibuat berdasarakan jenis komoditi utama yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan. Disini secara garis besar kegiatan industri dikelompokkan menjadi : a. Industri makanan, minuman dan tembakau b. Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit c. Industri kayu dan barang dari kayu termasuk alat-alat rumah tangga d. Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan e. Industri kimia dan bahan-bahan dari kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik f. Industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi, batu bara dan logam g. Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya h. Industri pengolahan lainnya Industri dapat digolongkan berdasarkan beberap sudut tinjauan atau beberapa pendekatan. Di Indonesia, industri digolongkan berdasarkan kelompok komoditas, skala usaha dan berdasarkan arus produknya. Penggolongan yang paling universal adalah berdasarkan International Standard of Industrial Classification ISIC, yaitu berdasarkan pendekatan kelompok komoditas. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Penggolongan industri menurut ISIC Kode Kelompok Industri 31 Industri makanan, minuman, dan tembakau 32 Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit 33 Industri kayu dan barang-barang dari kayu, temasuk perabotan rumah tangga 34 Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan 35 Industri kimia dan barang-barang dari kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik 36 Industri barang galian bukan logam, kecuali minya bumi dan batu bara 37 Industri logam dasar 38 Industri barang dari logam, mesin, dan peralatan 39 Industri pengolahan lainnya Sumber : Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Untuk keperluan perencanaan anggaran negara dan analisis pembangunan, pemerintah membagi sektor pengolahan menjadi tiga subsektor, yaitu : 1. Subsektor industri pengolahan non migas 2. Subsektor pengilangan minyal bumi 3. Subsektor pengolahan gas alam cair Sedangkan untuk keperluan pengembangan sektor industri itu sendiri serta berkaitan dengan administrasi departemen perindustrian dan perdagangan, digolongkan atas hubungan arus produksi, yaitu : 1. Industri Hulu, yang terdiri dari • Industri kimia dasar • Industri mesin, logam dasar dan elektronika 2. Industri Hilir, yang tediri dari : • Aneka industri • Industri kecil Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Hubungan Industri dengan Lingkungan Lidup