Tingkatan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan. 3. Setiap keputusan janganlah hanya berorientasi pada kepentingan pribadi saja. 4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah selalu alternatif-alternatif tandingan. 5. Pengambilan keputusan itu merupakan tindakan mental yang kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik. 6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 8. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai berikutnya.

2.1.5. Tingkatan Keputusan

Ada tiga tingkatan keputusan menurut Irwin D. Bross Syamsi, 1995 yaitu : 1. Keputusan otomatis, keputusan yang berdasarkan gerak refleks atau insting. Keputusan otomatis dibuat dengan sangat sederhana. Pada dasarnya keputusan otomatis merupakan keputusan yang bersifat biologis atau fisis. Pada umumnya keputusan ini tidak berubah atau akan disempurnakan kembali karena bukan berdasarkan pikiran atau otak. 2. Keputusan memoris, keputusan yang mendasari diri pada kemampuan mengingat akan wewenang dan tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan. Dalam hal Universitas Sumatera Utara ini, pengingatan kembali memori sangat dibutuhkan untuk kelancaran pengambilan keputusan. 3. Keputusan kognitif, keputusan yang pembuatannya berdasarkan ilmu pengetahuan, dan ini akan berhasil apabila pembuat keputusan itu memperhatikan faktor lingkungan, pengetahuan dan pengalaman. Brinckloe yang dikutip oleh Yustina 2007 menawarkan empat tingkatan keputusan yaitu : 1. Keputusan otomatis, keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana. 2. Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan, yaitu keputusan yang sedikit lebih kompeks karena informasi yang ada harus lebih dahulu dipelajari baru keputusan dibuat. 3. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan, yaitu keputusan yang lebih kompleks lagi karena untuk membuat keputusan harus banyak informasi yang dikumpulkan dan dianalisis. 4. Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda, yaitu keputusan yang paling kompleks karena setiap informasi yang ada terdapat ketidakpastian, ruang lingkupnya luas, dan mempunyai dampak atau risiko yang besar dari suatu keputusan.

2.1.6. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan itu meliput i: 1. Identifikasi masalah. 2. Pengumpulan dan penganalisaan data. Universitas Sumatera Utara 3. Membuat alternatif-alternatif kebijakan yang nantinya akan dijadikan alternatif- alternatif keputusan, dengan memperhatikan situasi lingkungan. 4. Memilih salah satu alternatif-alternatif terbaik untuk dijadikan keputusan. 5. Melaksanakan keputusan. 6. Memantau dan mengevaluasi hasil pelaksanaan keputusan Syamsi, 1995. Menurut Handoko yang dikutip oleh Dahlan 2005, proses pengambilan keputusan individu atas jasa-jasa profesional berbeda-beda, tergantung dari jenis keputusan, partisipan dalam pengambilan keputusan, jenis jasa, dan beberapa faktor lainnya. Dalam upaya mengurangi ketidakpastian yang dialami dalam pembelian jasa-jasa profesional, orang cenderung untuk mencari informasi seluas-luasnya dari orang lain sebelum mengambil keputusan. Mengacu pada pendapat Lila Engberg yang dikutip oleh Utari 2005, pengambilan keputusan terjadi apabila orang memilki sebuah pilihan di antara sejumlah alternatif. Jika tidak ada pilihan yang dipersepsikan dan dibawa ke kesadaran maka tidak ada keputusan yang akan dibuat. Dengan demikian langkah pertama yang mengarahkan kepada pengambilan keputusan adalah adanya kebutuhan untuk membuat keputusan. Di dalam banyak situasi keputusan, tanggung jawab untuk memilih antara alternatif terletak pada per orangan individual yang mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri. Pada situasi lainnya keputusan mungkin diambil oleh beberapa orang bersama-sama bertindak sebagai anggota suatu kelompok. Alasan-alasan serta faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari kajian pengambilan keputusan sehingga nantinya menentukan bentuk keputusan yang diambil. Universitas Sumatera Utara

2.1.7. Teori Pengambilan Keputusan