Kabupaten Boyolali antara lain : pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, jumlah anak. Berdasarkan penelitian Ambarwati 2001, bahwa kerelaan istri, pendapat suami
tentang vasektomi, serta status sosial ekonomi suami di masyarakat memiliki hubungan yang bermakna dengan keikutsertaan vasektomi.
Syarat seseorang yang menginginkan kontrasepsi mantap kontap antara lain: 1 harus sudah memiliki sekurang-kurangnya satu anak, meskipun kebanyakan
dokter baru mau melakukan sterilisasi kalau pasangan tersebut sudah memiliki sekurang-kurangnya dua anak, 2 Faktor sosial ekonomi memengaruhi pertimbangan
untuk memilih cara ini, 3 adanya perkawinan keluarga yang stabil BKKBN, 2006.
2.5. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka maka konsep penelititan ini adalah :
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Tingkatan Keputusan
menggunakan vasektomi Karakteristik Akseptor
Vasektomi 1. Pendidikan
2. Pekerjaan 3. Pendapatan
4. Jumlah anak 5. Pengetahuan tentang
vasektomi dan 6. Dukungan istri
Kompensasi
Universitas Sumatera Utara
Definisi Konsep:
1. Karakteristik akseptor vasektomi adalah ciri yang dimiliki oleh suami yang menggunakan metode kontrasepsi vasektomi, yang membedakannya dengan
suami lainnya, meliput i : pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan tentang vasektomi, dan dukungan istri.
2. Kompensasi adalah pemberian uang sebesar Rp.150.000,- dari pemerintah untuk mendorong calon akseptor vasektomi agar sukarela memutuskan menggunakan
vasektomi. 3. Tingkatan keputusan menggunakan vasektomi adalah pengambilan alternatif
terbaik berdasarkan lamanya waktu berpikir dan berbagai pertimbangan yang mendorong responden memilih metode kontrasepsi vasektomi.
2.6. Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh karakteristik akseptor vasektomi meliputi : pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan tentang vasektomi, dan dukungan
istri dan kompensasi terhadap tingkatan keputusan menggunakan vasektomi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dengan menggunakan pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan
pengaruh karakteristik akseptor vasektomi terhadap keputusan menggunakan vasektomi di Kota Tebing Tinggi tahun 2009.
Menurut Singarimbun 1995, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok. Penelitian survey explanatory bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa
dengan menganalisa data yang ada.
[
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Tebing Tinggi. Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan tingginya angka akseptor vasektomi sehingga perlu
diteliti apakah akseptor vasektomi tersebut dalam mengambil keputusan karena telah sadar KB sepenuhnya atau karena dipengaruhi oleh kompensasi yang diberikan oleh
pemerintah. Penelitian tidak dilakukan di Pak-Pak Barat sebagai KabKota yang memiliki peminat vasektomi terbesar sejak tahun 2006 hingga November 2008 di
Sumut disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis baik dalam hal waktu maupun biaya di mana penulis merupakan salah satu warga Kota Tebing Tinggi.
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara