Gambaran Umum Kota Tebing Tinggi Program Vasektomi di Kota Tebing Tinggi

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kota Tebing Tinggi

Pada tahun 1887, oleh pemerintah Hindia Belanda Tebing Tinggi ditetapkan sebagai kota pemerintahan di mana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi. Menjelang persiapan Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan roda pemerintahan pada tahun 1904 didirikan sebuah Badan Pemerintahan yang bernama Plaatselijkke Fonds oleh Cultuur Paad Soematera Timoer. Dalam perundang-undangan yang berlaku pada di Dentralisasiewet yang di tetapkan pada tanggal 23 Juli 1903 untuk selanjutnya dapat disebut daerah Otonom Kota Kecil Tebing Tinggi oleh pemerintah Hindia Belanda, pemerintahan Kota Tebing Tinggi ditetapkan sebagai daerah otonom dengan sistem Desentralisasi. Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Desentralisasiewet berdirilah Gementee Tebing Tinggi dengan Stelings Ordanitie Van Statblaad 1917 yang berlaku 1 Juli 1917. Dengan demikian tanggal 1 Juli inilah merupakan hari jadi Kota Tebing Tinggi. Secara geografis Kota Tebing Tinggi terletak di antara 3°19’-3°21’ LU dan 98°11’-98°21’ BT. Posisi Kota Tebing Tinggi ada di bagian utara Propinsi Sumatera Utara pada ketinggian tempat 26-34 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah 38.438 km 2 . Dari Kota Medan berjarak sekitar ± 78 km serta terletak pada lintas utama Sumatera yaitu menghubungkan lintas timur dan lintas barat Sumatera. Kota Tebing Tinggi berada di bagian tengah Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai yang dibatasi oleh PTPN III Kebun Rambutan di sebelah utara, PT. Universitas Sumatera Utara Socfindo Kebun Tanah Besih di sebelah timur, PTPN III Kebun Pabatu di sebelah selatan dan PTPN III Kebun Gunung Pamela di sebelah barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kota Tebing Tinggi Nomor 15 tahun 2006 tentang pembentukan kecamatan dan kelurahan di Kota Tebing Tinggi, maka terhitung 1 Juli 2007 Kota Tebing Tinggi dibagi menjadi 5 kecamatan dengan 35 kelurahan.

4.2. Program Vasektomi di Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi berupaya mengendalikan jumlah penduduk yang pada tahun 2007 berjumlah 139.409 orang dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi mencapai 1,57 pada periode tahun 2000-2007 melalui revitalisasi program keluarga berencana KB guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB. Dengan demikian, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana P2KB melakukan berbagai kegiatan strategis program Keluarga Berencana antara lain: 1. Pengembangan Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE dan konseling pelayanan KB, dan hak-hak reproduksi. 2. Pendataan keluarga serta peningkatan partisipasi keluarga dalam program Tri- Bina Bina Keluarga BalitaBKB, Bina Keluarga RemajaBKR, Bina Keluarga LansiaBKL. 3. Melakukan kerjasama dan kemitraan dengan lembaga pemerintah, LSM, swasta dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 4. Pembinaan dan pemantapan pelayanan KB serta pengadaan alatobat dan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas. 5. Pengembangan dan pembinaan penyuluhanadvokasiKIE hak-hak reproduksi serta penanggulangan masalah Penyakit Menular Seksual PMS, dan HIVAIDS. 6. Peningkatan partisipasi pria dalam pelayaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Rproduksi KB-KR serta peningkatan kualitas pelayanan dan aksesibilitas pelayanan KB-KR pria. 7. Dukungan politis, sosial budaya, dan keluarga untuk peningkatan partisipasi pria dalam pelayanan KB-KR. 8. Pemberian jaminan dan perlindungan pemakaian kontrasepsi melalui pengendalian kualitas pelayanan, pengembangan asuransi KB-KR, dan pengembangan KB mandiri. Program KB di Kota Tebing Tinggi dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif hingga November 2008 telah melebihi target yaitu sebesar 71,75 di mana indikator keberhasilan KB hanya sebesar 70 dari jumlah PUS. Kota Tebing Tinggi lebih memfokuskan program KB pada partisipasi pria melalui vasektomi kontrasepsi mantap priakontap pria. Program vasektomi di Kota Tebing Tinggi mulai digerakkan sejak tahun 2006 oleh Kantor P2KB, di mana pelaksanaan pelayanannya secara operasional dilakukan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Perda Kota Tebing Tinggi No. 12 tahun 2006 tentang pembentukan susunan organisasi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana P2KB serta tentang penjabaran tugas dan fungsi Kantor P2KB, maka pelaksanaan program KB Universitas Sumatera Utara Nasional di Tebing Tinggi menjadi lebih terarah dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Keikutsertaan pria dalam ber-KB yang masih rendah merupakan salah satu isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian penuh. Dalam upaya peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB khususnya demi keberhasilan pelaksanaan KB kontap pria, Pemerintah Kota Pemko Tebing Tinggi memiliki beberapa kebijakan dan strategi yang dilakukan antara lain dukungan komponen masyarakat baik tokoh agama, tokoh masyarakat dalam memberikan KIE komunikasi, informasi dan edukasi terhadap klien pada kelompok masyarakat non formal yang juga sebagai kader KB pria untuk mendorong rekan-rekan mereka yang mau mengikuti KB kontap pria. Komitmen Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam mendukung pelaksanaan KB vasektomi dengan memberikan kompensasi kepada peserta vasektomi yang tidak dapat bekerja beberapa hari beristirahat karena proses vasektomi tersebut sebesar Rp.150.000,- per akseptor. Selain memberi kompensasi kepada peserta KB, Pemko Tebing Tinggi juga memberikan kompensasi kepada kader vasektomi yang menggarap akseptor vasektomi sebesar Rp.50.000,- per akseptor yang diperoleh untuk memberikan motivasi kepada kader KB dan bertanggung jawab penuh terhadap pembinaannya. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. Pemko Tebing Tinggi juga memberikan bantuan dana kepada setiap peserta vasektomi yang mengalami komplikasi dan kegagalan yaitu dengan memfasilitasi tempat rujukan yang baik kepada peserta vasektomi yang mengalami kegagalan dan Universitas Sumatera Utara komplikasi dan memberikan uang pelayanan pasca operasi kepada petugas medis selesai pelayanan kontap. Dengan adanya kebijakan tersebut, semakin banyak yang termotivasi untuk ikut melaksanakan program KB vasektomi sehingga Kantor P2KB telah memperoleh beberapa penghargaan antara lain: 1 Manggala Karya Kencana untuk Ibu Ketua PKK dari BKKBN Pusat tahun 2007 2 Juara I PKK KB-Kes kategori PHBS tingkat Sumut dan juara III tingkat nasional tahun 2007 3 Satya Lencana Wira Karya kepada Bapak Walikota dari Presiden RI tahun 2008 4 Juara II Bulan KB IBI tingkat Sumut tahun 2008 5 Juara I PKK KB-Kes kategori Lingkungan Sehat tingkat Sumut dan juara III tingkat nasional tahun 2008 6 Juara I lomba Pendataan Keluarga kader tingkat Sumut tahun 2008.

4.3. Deskripsi Variabel Karakteristik Responden