Pengaruh Variabel Pendidikan Terhadap Tingkatan Keputusan Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Tingkatan Keputusan

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Variabel Pendidikan Terhadap Tingkatan Keputusan

Menggunakan Vasektomi Hasil uji statistik Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkatan keputusan menggunakan vasektomi p = 0,139 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Rahayuningtyas 1993 bahwa karakteristik pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan jumlah anak berkaitan dengan penerimaan vasektomi. Menurut Forste 1995, laki-laki dengan tingkat pendidikan lebih rendah cenderung tidak memutuskan menggunakan vasektomi daripada laki-laki dengan tingkat pendidikannya lebih tinggi yang justru memiliki pengaruh yang kuat untuk memilih vasektomi. Pendidikan rendah menunjukkan kurangnya akses ke informasi tentang sterilisasi secara umum terutama vasektomi yang dapat juga diasosiasikan dengan kesalahpahaman mengenai vasektomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan responden terhadap tingkatan keputusan responden untuk memutuskan menggunakan vasektomi. Artinya, cepat atau lambatnya responden memutuskan untuk menggunakan vasektomi tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan formal yang dimiliki responden. Berdasarkan tingkat pendidikan responden, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah tingkat pendidikan sedang yaitu sebanyak 43 orang 53,75. Dari 43 orang tersebut, 1 orang memutuskan menggunakan vasektomi karena berbagai pertimbangan, 26 orang memutuskan Universitas Sumatera Utara karena informasi, dan 16 orang memutuskan menggunakan vasektomi secara otomatis. Dari 36 orang dengan tingkat pendidikan rendah, 19 orang memutuskan menggunakan vasektomi secara otomatis dan 17 orang memutuskan karena berbagai pertimbangan.

5.2. Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Tingkatan Keputusan

Menggunakan Vasektomi Variabel pekerjaan tidak dapat dilanjutkan ke dalam uji statistik Regresi Linier Berganda karena berdasarkan hasil uji statistik Korelasi Pearson variabel pekerjaan memiliki nilai p 0,25. Hasil uji statistik Korelasi Pearson menunjukkan bahwa variabel pekerjaan tidak mempunyai hubungan dengan tingkatan keputusan menggunakan vasektomi p = 0,409 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Rahayuningtyas 1993 bahwa karakteristik yang berkaitan dengan penerimaan vasektomi antara lain : pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan jumlah anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 80 responden sebanyak 70 orang 87,5 adalah tukang beca dan dari 70 orang tersebut berdasarkan hasil statistik Crosstabulation dapat diketahui bahwa 29 orang memutuskan menggunakan vasektomi secara otomatis, 40 orang memutuskan karena informasi dan 1 orang karena berbagai pertimbangan. Variabel pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan tingkatan keputusan menggunakan vasektomi. Artinya, tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan cepat atau lambatnya responden memutuskan menggunakan vasektomi karena walaupun Universitas Sumatera Utara pekerjaan responden sama, namun sumber informasi responden pertama kali tentang vasektomi berasal dari sumber yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sumber informasi tentang vasektomi diperoleh responden diperoleh dari kader vasektomi, petugas KB, media elektronik TV, radio, internet, dll, media massa buku, majalah, koran, dll, teman rekan kerja, kepling, istri, penyuluhan di RS, mantra dan dari Walikota. Responden yang memperoleh informasi pertama kali dari Walikota Tebing Tinggi ketika responden tersebut mangkal pekerjaan responden adalah tukang beca di sekitar tanah lapang merdeka di mana pada saat itu Walikota Tebing Tinggi sedang berpidato tentang vasektomi. Sebanyak 40 orang 50 memperoleh informasi pertama kali tentang vasektomi diperoleh responden dari kader vasektomi dimana kader vasektomi juga telah menggunakan vasektomi. Sebanyak 17 orang memperoleh informasi pertama kali tentang vasektomi dari teman. Dengan diterimanya informasi tentang vasektomi tersebut dari teman sendiri, maka keputusan menggunakan vasektomi lebih mudah diterima.

5.3. Pengaruh Variabel Pendapatan Terhadap Tingkatan Keputusan