Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dengan menggunakan pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik akseptor vasektomi terhadap keputusan menggunakan vasektomi di Kota Tebing Tinggi tahun 2009. Menurut Singarimbun 1995, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survey explanatory bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa dengan menganalisa data yang ada. [

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Tebing Tinggi. Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan tingginya angka akseptor vasektomi sehingga perlu diteliti apakah akseptor vasektomi tersebut dalam mengambil keputusan karena telah sadar KB sepenuhnya atau karena dipengaruhi oleh kompensasi yang diberikan oleh pemerintah. Penelitian tidak dilakukan di Pak-Pak Barat sebagai KabKota yang memiliki peminat vasektomi terbesar sejak tahun 2006 hingga November 2008 di Sumut disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis baik dalam hal waktu maupun biaya di mana penulis merupakan salah satu warga Kota Tebing Tinggi. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September tahun 2009. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor vasektomi, yaitu sebanyak 412 orang yang ada di Kota Tebing Tinggi, namun sampling frame yang tersedia hanya 282 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti baik berupa tenaga, waktu, maupun biaya, maka peneliti menetapkan sampel dengan menggunakan rumus : N n = 1 + N d 2 412 n = 1 + 412 0,1 2 n = 80,47 n = 80 orang Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Derajat ketetapan yang diinginkan sebesar 0,1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan, diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 responden. Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah para suami yang telah menjadi akseptor vasektomi. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling. 3.4. Teknik Pengambilan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana P2KB Kota Tebing Tinggi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Sumut, dan Badan Pusat Statistik BPS.

3.5. Definisi Operasional

1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh oleh responden, berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki. Pendidikan dibagi menjadi 3 kategori yaitu : 1. Tinggi, bila responden tamat AkademiPerguruan Tinggi 2. Sedang, bila responden tamat SMPSMA 3. Rendah, bila responden tidak sekolahTamat SD 2. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan responden secara rutin. Universitas Sumatera Utara 3. Pendapatan adalah jumlah penghasilan berbentuk uang yang diperoleh keluarga setiap bulan. Pendapatan diukur berdasarkan Upah Minimum Kota UMK Tebing Tinggi sesuai Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 561285KTahun 2009 yaitu : 1. ≥ UMK atau ≥ Rp 928.500,- per bulan 2. UMK atau Rp 928.500,- per bulan 4. Jumlah anak adalah banyaknya anak yang lahir hidup dari responden pada saat responden melakukan vasektomi. Jumlah anak dibagi menjadi dua kategori yaitu : 1. 1-2 orang 2. ≥3 orang 5. Pengetahuan tentang vasektomi adalah hasil dari tahu responden mengenai program vasektomi. Pengetahuan terdiri dari 7 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Berdasarkan jumlah yang telah diperoleh responden maka pengetahuan dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu : 1. Baik, apabila skor yang diperoleh responden 17-21 2. Sedang, apabila skor yang diperoleh responden 12-16 3. Kurang, apabila skor yang diperoleh responden 7-11 6. Dukungan istri adalah dorongan yang diberikan istri kepada suami untuk menggunakan metode kontrasepsi vasektomi. Dukungan istri terdiri dari 4 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring terhadap kuesioner yang telah diberikan dengan bobot 1-3. Berdasarkan jumlah yang telah diperoleh responden maka dukungan istri dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Sangat mendukung, apabila skor yang diperoleh responden 10-12 2. Mendukung, apabila skor yang diperoleh responden 7-9

3. Kurang mendukung, apabila skor yang diperoleh responden 4-6

7. Kompensasi adalah pemberian uang sebesar Rp.150.000,- dari pemerintah untuk mendorong calon akseptor vasektomi agar sukarela memutuskan menggunakan vasektomi. Variabel kompensasi terdiri atas 2 pertanyaan dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu: 1. Didorong dengan adanya kompensasi, jika skor yang diperoleh responden ≤ 2 2. Tidak didorong dengan adanya kompensasi, jika skor yang diperoleh responden 2 8. Tingkatan keputusan menggunakan vasektomi adalah pengambilan alternatif terbaik berdasarkan lamanya waktu berpikir dan berbagai pertimbangan yang mendorong responden memilih metode kontrasepsi vasektomi. Tingkatan keputusan terdiri dari 2 pertanyaan dan dibagi dalam 3 kategori yaitu : 1. Keputusan karena berbagai pertimbangan, yaitu keputusan responden karena telah mempertimbangkan berbagai alasan untuk menggunakan vasektomi. 2. Keputusan karena informasi, yaitu keputusan responden yang hanya didasari oleh informasi yang diperoleh dan berupa anjuran atau ajakan dari yang lain untuk menggunakan vasektomi. 3. Keputusan otomatis, yaitu keputusan responden yang paling sederhana dan bersifat spontan untuk menggunakan vasektomi. Universitas Sumatera Utara 3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1.