Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearity

Ho diterima Ho ditolak

2.71 311.7000 Gambar 4.5 Uji F-Statistik

4.4.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearity

Multikolinearity adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel independen diantara satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini terdapat multikolinearity di antara variabel independen. Hal ini dapat diperoleh melalui ketentuan sebagai berikut : 1. Standard error tidak terhingga Kenyataan: Pada hasil regresi bahwa standar error masing-masing variabel tergolong tinggi antaranlain pada variabel X 1 terhadap variabel X 2 , X 3 , dan X 4 memiliki standar error yang tinggi, kemudian pada variabel X 2 terhadap variabel X 1 , X 3 , dan X 4, kemudian pada variabel X 3 terhadap variabel X 1 , X 2 , dan X 4, dan begitu juga pada variabel X 4 terhadap variabel X 1 , X 2 , dan X 3. 2. Lebih banyak variabel independen yang tidak signifikan dari pada yang signifikan pada t-statistik 3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi Universitas Sumatera Utara Kenyataan: Pada hasil regresi bahwa tanda pada model estimasi mengalami perubahan atau tidak sesuai dengan model estimasi pada variabel X 2 , dan X 4 4. R 2 yang sangat tinggi Kenyataan: Pada hasil regresi nilai R 2 terlalu tinggi. Untuk melihat bahwa adanya multikolinieritas diantara variabel independen dapat terlihat dari setiap koefisien masing-masing variabel sesuai dengan hipotesa yang telah ditentukan. Dari model analisa : Y = µ β β β β α + + + + + 4 4 3 3 2 2 1 1 X X X X …………………………..1 Hasilnya: Y = -760947.5 + 0.110081 X 1 – 0.106407 X 2 + 103529.7 X 3 – 5173.035 X 4 R-squared = 0.929200 ; F-statistic = 311.7000 Maka dapat dilakukan pengujian dantara masing – masing variabel independen, hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan anatara masing-masing variabel independen. 1. Pendapatan X 1 =fX 2 ,X 3 ,X 4 ss ……………………………..2 Maka didapat R 2 = 0.881918, artinya variabel modal kerja X 2 , usia X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.88 persen terhadap variabel pendapatan X 1 . Dari hasil R 2 persamaan 2 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas diantara variabeln independen, karena R 2 persamaan 2 lebih kecil dari model analisis persamaan 1. Universitas Sumatera Utara 2. Modal Kerja X 2 =fX 1 ,X 3 ,X 4 µ β β β α β + + + + = 4 4 3 3 1 1 2 2 X X X X ……………………………..3 Maka didapat R 2 = 0.796018, artinya variabel Pendapatan X 1 , usia X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.79 persen terhadap variabel Modal kerja X 2 . Dari hasil R 2 persamaan 3 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas diantara variabeln independen, karena R 2 persamaan 3 lebih kecil dari model analisis persamaan 1. 3. Usia X 3 =fX 1 ,X 2 ,X 4 µ β β β α β + + + + = 4 4 2 2 1 1 3 3 X X X X …………………………….4 Maka didapat R 2 = 0.954919, artinya variabel Pendapatan X 1 , Modal Kerja X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.95 persen terhadap variabel Usia X 3 . Dari hasil R 2 persamaan 4 ini dapat disimpulkan ada multikolinieritas diantara variabeln independen, karena R 2 persamaan 4 lebih besar dari model analisis persamaan 1. 4. Jumlah tanggungan X 4 =fX 1 ,X 2 ,X 3 µ β β β α β + + + + = 3 3 2 2 1 1 4 4 X X X X ……………………………..5 Maka didapat R 2 = 0.947356, artinya variabel Pendapatan X 1 , Modal Kerja X 3 , dan Usia X 3 mampu memberikan penjelasan sebesar 0.94 persen terhadap variabel Jumlah tanggungan X 4 . Dari hasil R 2 persamaan 5 ini dapat disimpulkan ada multikolinieritas diantara variabeln independen, karena R 2 persamaan 5 lebih besar dari model analisis persamaan 1. Universitas Sumatera Utara Pada kenyataannya sesuai model estimasi bahwa terdapat dua variabel independen terdapat multikolinierity. Oleh sebab itu, untuk menghindari multikolinierity dari keempat variabel dihilangkan satu variabel independen yang memiliki R 2 dan terdapat multikolinierity yang besar sekaligus variabel yang tidak signifikan pada uji t-stat yakni variabel jumlah tanggungan, sehingga variabel independen yang digunakan pada uji berikutnya adalah Pendapatan, modal kerja, dan usia, maka terbentuklah model persamaan yang baru : Y = + + + + 3 3 2 2 1 1 X X X β β β α µ

4.4.5 Interpretasi Model

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial dan Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pendapatan Sistem Agroforestry (Studi Kasus Sistem Agroforestry di Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat)

6 50 91

Penerapan Hukum Adat Dalam Pengelolaan Sistem Agroforestri Parak (Studi Kasus Di Kanagarian Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat)

9 104 77

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Dampak Krisis Ekonomi Ddan Moneter Terhadap Usaha Kebun Multi Lapisan Tajuk di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat

0 11 73

Perencanaan Lanskap Wisata Alam Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

5 30 98

Analisis Efisiensi Usahatani Ubi Jalar Di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Sumatera Barat

2 19 84

ANJING PELIHARAAN DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MINANGKABAU KECAMATAN TANJUNG ARYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT.

0 2 26

ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat.

2 6 15

ANALISIS DAYA DUKUNG PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM.

0 0 10

KARAKTERISTIK MORFOLOGI SAPI LOKAL DI KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT.

0 1 6