kedalaman maksimum 105 m dengan luas daerah tangkapan air catchment area sebesar 13.260 ha.
4.1.2 Iklim dan Curah Hujan
Iklim berpengaruh terhadap semua proses dinamika perairan yang terjadi, misalnya pola arus, sebaran panas, proses ekofisiologis biota air, dan kondisi
hidrometeorologi. Perubahan dan penyimpangan iklim akan mempengaruhi proses-proses yang ada dalam daerah tangkapan air dan badan air, seperti
hidrologi, neraca air, pola arus, sebaran panas, dan proses-proses biokimia yang ada di dalamnya.
4.1.3 Kondisi Topografi
Secara umum, kawasan Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya dapat dibedakan atas 2 tipologi berdasarkan karakteristik wilayahnya:
1. Wilayah di bagian utara-barat punggung dalam Danau Maninjau.Topografi di wilayah ini relatif datar 0-2 seluas 115,51 ha, sehingga cenderung
menjadi daerah orientasi pembangunan saat ini. Kawasan terbangun ini menunjukan adanya konsentrasi penduduk dan kegiatan, salah satunya
adalah beberapa obyek wisata serta sarana dan prasarana pendukungnya. 2. Wilayah di bagian timur-selatan punggung dalam Danau Maninjau.
Topografinya cenderung berbukit dan bergunung dengan kemiringan tanah 15 dengan luas 95,79 ha.
4.1.4 Hidrologi
Kondisi hidrologi kawasan danau secara umum dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan di kawasan danau
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar mengalir melalui pola penyaluran yang telah terbentuk. Sumber air Danau Maninjau terutama berasal dari sungai-sungai yang mengalir sepanjang
DAS yang bermuara ke danau dan air hujan. Di kawasan danau terdapat 88 buah sungai besar dan kecil dengan lebar maksimum 8 meter yang mengalir ke danau.
Kebanyakan dari sungai tersebut 61,4 kering pada waktu musim kemarau, sedangkan sungai-sungai yang berair sepanjang tahun hanya 34 buah sungai.
Sungai-sungai tersebut mengalir dengan debit yang relatif kecil.
Tabel 4.1 Lebar dan Debit Beberapa Sungai yang Bermuara ke Danau Maninjau
No. Nama Sungai
Lebar m Debit m3detik
1 2
3 4
5 6
Batang Limau Sundai Batang Maransi
Bandar Ligin Jembatan Ampang
Batang Kalarian Tembok Asam
7 6
6 8
7 8
0,075 0,074
0,090 0,160
0,160 0,090
Sumber : PDSA Sumatera Barat, 2009
4.1.5 Geologi Kawasan Kecamatan Tanjung Raya