4. Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
risiko tidak tertagihnya macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko di pihak
pemberi kredit adalah risiko gagal bayar risk of default, baik karena kegagalan usaha pinjaman komersial atau ketidakmampuan membayar
pinjaman konsumen atau karena ketidaksediaan membayar. Risiko di pihak nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa
pemberian kredit yang semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.
Pada dasarnya risiko ini menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, mapun oleh risiko yang tidak disengaja.
5. Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang
kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.
2.3.3 Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung pada tujuan bank atau lembaga tersebut. Tujuan
pemberian kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank atau lembaga tersebut didirikan. Dalam prakteknya tujuan pemberian suatu kredit sabagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Mencari keuntungan Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.
Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya adminstrasi kredit yang dibebankan pada
nasabah 2. Membantu usaha nasabah
Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal
kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin bayak kredit yang disalurkan oleh pihak
perbankan maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai
sektor, terutama sektor rill. Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya
pemberian kredit oleh dunia perbankan adalah sebagai berikut: • Penerimaan pajak dari keutungan yang diperoleh nasabah dan bank
• Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan
tenaga kerja baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.
• Meningkatkan jumlah barang dan jasa, sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah produksi barang dan
Universitas Sumatera Utara
jasa yang beredar di masyarakat, sehingga akhirnya mayarakat memiliki banyak pilihan.
• Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk – produk yang sebelumnya di impor maka dengan adanya fasilitas kredit yang ada
maka produk tersebut dapat diproduksi didalam negeri, sehingga dapat menghemat devisa negara.
• Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.
2.3.4 Fungsi Kredit