2.6.2 Karakterisik UKM
Karakteristik usaha kecil dan menengah pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat secara umum. Karakteristik tersebut yaitu:
1. Hampir setengah dari UKM hanya menggunakan kapasitas usahanya 60 atau kurang. Penyebabnya antara lain karena kelemahan perencanaan
usaha, disebabkan terbatasnya visi pengusaha kecil disebabkan karena kebanyakan sekedar ikut-ikutan berusaha.
2. Bekaitan dengan masalah yang dihadapi UKM yang berbeda di setiap tahapnya. Dimana pada tahap persiapan masalahnya adalah masalah
permodalan dan kemudahan berusaha, kemudian pada tahap pengenalan usaha, masalah yang dihadapi adalah masalah pemasaran, permodalan dan
hubungan usaha. Sedangkan pada tahap peningkatan usaha masalah yang dihadapi adalah masalah permodalan dan penyediaan bahan baku.
3. Sektor UKM ini biasanya sukar untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan bahkan cenderung mengalami penurunan usaha karena kekurangan modal,
tidak mampu memasarkan dan kurang keterampilan tekhnis dan administrasi.
4. Tingginya tingkat ketergantungan terhadap bantuan pemerintah, berupa permodalan, pemasaran dan penyediaan bahan atau barang baku.
5. Hampir dari 60 dari UKM menggunakan tekhnologi tradisional dan hampir 70 dari usaha tersebut melakukan pemasaran langsung
kekonsumen. 6. Sebagian besar pengusaha sektor UKM menganggap bahwa untuk
memperoleh bantuan keuangan dari sektor perbankan merasa rumit
Universitas Sumatera Utara
terutama karena persyaratan dokumen yang harus dipersiapkan sukar dipenuhi.
Ciri-ciri umum yang juga merupakan sebagai kelemahan-kelemahan sektor UKM seperti yang disebutkan diatas, jika dilihat dari aspek permodalan dan
keuangannya, meliputi hal-hal berikut: 1. Umumnya sektor usaha kecil dan menengah memulai usahanya dengan
modal sedikit dan keterampilan yang kurang dari pendiri atau pemiliknya. 2. Terbatasnya sumber-sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk
membantu kelancaran usahanya, seperti dari kredit pemasok Supplier dan pinjamam bank ataupun dari bank yang ingin melayani pengusaha
kecil dan menengah. 3. Kamampuan memperoleh pinjaman kredit perbankan relatif rendah.
Penyebabnya antara lain karena kekurangmampuan untuk menyediakan jaminan dan lain sebagainya.
4. Banyak dari UKM yang belum mengerti pencatatan keuanganakuntansi. Tetapi bagi mereka yang telah menggunakan catatan keuangan masih
memiliki masalah penyusunan laporan keuangan, sehingga menurunkan kemampuannya untuk mengajukan proposal permohonan kredit pada
perbankan. 5. Jadi, umumnya sektor UKM kurang mampu membina hubungan dengan
perbankan.
2.6.3 Kekuatan atau Kelebihan UKM