2.5.2 Permintaan Terhadap Dana Modal
Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang berbeda. Ada yang tingkat pengembalian modalnya tinggi dan ada pula yang tingkat
pengembalian modalnya rendah. Para investor akan terlebih dahulu melakukan investasi yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek
tersebut dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembaliannya rendah. Sampai dimana perusahaan akan meminta dana modal
tergantung kepada suku bunga yang berlaku dalam perekonomian saat itu.
2.5.3 Pembentukan Modal
Pembentukan modal diartikan bahwa masyarakat tidak mempergunakan seluruh aktifitas produktifnya saat ini untuk kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
konsumsi, tetapi menggunakan sebagian saja untuk pembuatan barang modal: perkakas dan alat-alat, mesin dan fasilitas angkutan, pabrik dan perlengkapannya,
segala bentuk modal nyata yang dapat dengan cepat meningkatkan manfaat upaya produktif. Inti proses itu kemudian ialah pengalihan sebagian sumberdaya yang
sekarang ada pada masyarakat ke tujuan untuk meningkatkan persediaan barang modal begitu rupa sehingga memungkinkan perluasan output yang dapat
dikonsumsi pada masa depan Jhingan, 2008:337 . Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu
faktor dan sekaligus faktor utama didalam pembangunan ekonomi. Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan dinegara terbelakang dapat digunting melalui
pembentukan modal. Lebih jauh, pembentukan modal membuat pembangunan menjadi
mungkin, kendati dengan penduduk yang meningkat. Pembentukan modal juga
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Ia membantu memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh penduduk yang makin meningkat. Kalau
pembentukan modal menggunakan sumberdaya alam secara tepat dan pendirian berbagai jenis industri, maka tingkat pendapatan bertambah dan berbagai macam
kebutuhan rakyat terpenuhi. Mereka menikmati berbagai macam komoditi, standar hidup meningkat, juga kesejahteraan ekonomi.
2.6 Peranan UKM dalam Perekonomian 2.6.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah