Geologi Kawasan Kecamatan Tanjung Raya Tataguna Lahan di Sekitar Kecamatan Tanjung Raya

sebagian besar mengalir melalui pola penyaluran yang telah terbentuk. Sumber air Danau Maninjau terutama berasal dari sungai-sungai yang mengalir sepanjang DAS yang bermuara ke danau dan air hujan. Di kawasan danau terdapat 88 buah sungai besar dan kecil dengan lebar maksimum 8 meter yang mengalir ke danau. Kebanyakan dari sungai tersebut 61,4 kering pada waktu musim kemarau, sedangkan sungai-sungai yang berair sepanjang tahun hanya 34 buah sungai. Sungai-sungai tersebut mengalir dengan debit yang relatif kecil. Tabel 4.1 Lebar dan Debit Beberapa Sungai yang Bermuara ke Danau Maninjau No. Nama Sungai Lebar m Debit m3detik 1 2 3 4 5 6 Batang Limau Sundai Batang Maransi Bandar Ligin Jembatan Ampang Batang Kalarian Tembok Asam 7 6 6 8 7 8 0,075 0,074 0,090 0,160 0,160 0,090 Sumber : PDSA Sumatera Barat, 2009

4.1.5 Geologi Kawasan Kecamatan Tanjung Raya

Danau Maninjau merupakan danau kaldera yang berbentuk elips dengan batas di sebelah timur dengan adanya volkano-tektonik yang terbentuk dari batuan dasar kompleks yaitu granodiorit, diabas, phyllitic, sekis dan gamping. Bentuk kaldera yang memanjang menunjukkan masa erupsi yang lama pada waktu terjadi pergeseran lateral kanan pada jalur patahan utama Sumatera. Jenis tanah yang terdapat di kawasan Danau Maninjau didominasi oleh jenis tanah andosol-distrik Universitas Sumatera Utara seluas 17.319 ha 32,69 dan yang paling sedikit adalah jenis tanah kambisol eutrik seluas 585 ha 1,10 . Jenis-jenis tanah yang ada di kawasan danau secara keseluruhan meliputi 6 jenis tanah, yaitu: 1. tanah andosol distrik seluas 17.319 ha 32,69, 2. glisol distrik seluas 13.323 ha 25,15, 3. kambisol distrik seluas 6.808 ha 12,85, 4. organosol saprik seluas 3.687 ha 6,69 , 5. regosol seluas 1.044 ha 1,97 dan, 6. kombisol eutrik seluas 558 ha 1,10 . Kawasan Danau Maninjau mempunyai bentuk lahan dari datar sampai dengan perbukitan atau bergunung. Topografi kawasan danau terdiri dari berbagai kelas kelerengan, yaitu lahan datar dengan kelas kelerangan 0 – 8, landai 8– 15, agak curam 15–25, curam 25–40 dan sangat curam 40.

4.1.6 Tataguna Lahan di Sekitar Kecamatan Tanjung Raya

Bentuk penggunaan lahan di kawasan Kecamatan Tanjung Raya terbagi dalam bentuk tegalan, sawah, hutan dan pekarangan atau permukiman. Penggunaan lahan yang ada akan berpengaruh terhadap penutupan tanah dan akan berpengaruh terhadap erosi dan sedimentasi di sub-sub DAS yang bermuara di Danau Maninjau. Besarnya erosi yang terbawa oleh limpasan yang terjadi di wilayah kawasan danau per tahun rata-rata 16 ton per ha, dengan total sedimen yang masuk ke danau setiap tahunnya sebanyak 2.410 ton PSDA Sumbar, 2009. Erosi yang terjadi di kawasan Danau Maninjau dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan, rusaknya lingkungan, dan terganggunya keseimbangan estetika danau serta pencemaran perairan danau. Erosi akan berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara penurunan produktivitas tanah akibat dari pengikisan tanah atau hilangnya tanah lapisan atas, memburuknya sifat fisik dan kimia, berkurangnya aktivitas biologi tanah dan tertutupnya tanah lapisan atas. Penggunaan lahan yang ada akan berpengaruh terhadap penutupan tanah di sekitar danau. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat erosi dan sedimentasi yang masuk ke perairan danau. Tingginya pemanfaatan kawasan hutan, terutama sebelah timur danau Nagari Sigiran untuk pertanian menyebabkan semakin berkurangnya kerapatan tajuk. Hal ini nampak dari banyak tanaman semusim di lereng-lereng sekitar perairan danau. Tabel 4.2 memperlihatkan penggunaan lahan di kawasan Kecamatan Tanjung Raya. Tabel 4.2 Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Tanjung Raya No . Nagari Penggunaan Lahan Ha Sawah Tegalan Permukiman Hutan Lain-lain 1 2 3 4 5 6 7 Maninjau Bayur III Koto Koto Kaciak II Koto Tanjung Sani Sungai Batang 205 526 421 460 390 126 390 426 435 258 236 199 1.773 279 110 138 135 108 144 154 180 560 692 152 369 2.037 2.421 1.223 9 8 15 14 12 27 11 Jumlah 2.518 3.606 869 6.951 96 Persentase 16,70 23,92 5,76 46,11 0,64 Sumber: Tanjung Raya dalam Angka, 2009 Universitas Sumatera Utara

4.1.7 Kependudukan di Kecamatan Tanjung Raya

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial dan Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pendapatan Sistem Agroforestry (Studi Kasus Sistem Agroforestry di Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat)

6 50 91

Penerapan Hukum Adat Dalam Pengelolaan Sistem Agroforestri Parak (Studi Kasus Di Kanagarian Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat)

9 104 77

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Dampak Krisis Ekonomi Ddan Moneter Terhadap Usaha Kebun Multi Lapisan Tajuk di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat

0 11 73

Perencanaan Lanskap Wisata Alam Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

5 30 98

Analisis Efisiensi Usahatani Ubi Jalar Di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Sumatera Barat

2 19 84

ANJING PELIHARAAN DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MINANGKABAU KECAMATAN TANJUNG ARYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT.

0 2 26

ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat.

2 6 15

ANALISIS DAYA DUKUNG PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM.

0 0 10

KARAKTERISTIK MORFOLOGI SAPI LOKAL DI KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT.

0 1 6