Instrumentasi INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi

Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efesien. Dengan demikian kondisi operasi selalu berada dalam kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan Ulrich,1984. Secara garis besar, fungsi instrumentasi adalah sebagai berikut : 1. Penunjuk Indikator 2. Pencatat Recorder 3. Pengontrolan regulator 4. Pemberian tanda bahaya alarm Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis menggunakan komputer kecepatan tinggi. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen dekat peralatan proses kontrol manual atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol pusat control room yang dihubungkan dengan bangsal peralatan kontrol otomatis. Variabel-variabel proses yang biasanya dikontroldiukur oleh instrumen adalah Stephoulus,1984 : 1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan. 2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel lainnya. Universitas Sumatera Utara Sistem pengendalian pada dasarnya terdiri dari Luyben,1974 : 1. Elemen perasaElemen utama Sensing ElementPrimary Element Yaitu elemen yang menunjukkan adanya perubahan dari harga variabel yang diukur. 2. Elemen pengukur Yaitu Elemen yang menerima out put dari elemen primer dan melakukan pengukuran, dalam hal ini termasuk alat-alat penunjuk indikator maupun alat-alat pencatat recorder. 3. Elemen pengontrol Yaitu elemen yang mengadakan harga-harga perubahan variabel yang dirasakan oleh elemen perasa dan diukur oleh elemen pengukur untuk mengatur sumber tenaga sesuai dengan perubahan yang terjadi. Tenaga tersebut dapat berupa tenaga mekanis maupun tenaga listrik. 4. Elemen pengontrol akhir Yaitu elemen yang sebenarnya mengubah input ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam range yang diijinkan. Jika sistem pengendalian proses dirancang dengan cermat, permasalahan instrumentasi, seperti keterlambatan transmisi, siklisasi karena respon yang lambat atau tidak dijawab, radiasi, dan faktor lainnya dapat dihilangkan Ulrich,1984.

6.2 Keselamatan Kerja