Peralatan Perlindungan diri Keselamatan kerja terhadap listrik Pencegahan terhadap bahaya mekanis Pencegahan terhadap gangguan kesehatan

Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja No.Per02Men1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu:  Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas: o Smoke detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu. o Gas detector adalah detctor yang bekerja berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar.  Alarm kebakaran merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang memberi isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa: o Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus audibel alarm. o Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas visible alarm.  Panel indikator kebakaran Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak diruang operator. Rancangan pabrik ini juga dilengkapi dengan sprinkler, yaitu sistem yang bekerja secara otomatis dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya kebakaran Suma’mur,1996.

6.3.2 Peralatan Perlindungan diri

Selama berada di dalam lokasi pabrik disediakan peralatan dan perlengkapan diri yang wajib dipakai oleh karyawan dan setiap orang yang memasuki pabrik. Adapun peralatan perlindungan diri meliputi :  Pakaian kerja, masker, sarung tangan, dan sepatu pengaman bagi karyawan yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia, misalnya pekerja di laboratorium. Universitas Sumatera Utara  Helm, sepatu pengaman, dan perlindungan mata, bagi karyawan yang bekerja di bagian alat-alat berat, seperti penutup telinga bagi karyawan bagian ketel, kamar listrik genset, dan lain-lain Suma’mur,1996.

6.3.3 Keselamatan kerja terhadap listrik

Usaha-usaha dapat dilakukan untuk menjaga kerja terhadap listrik, antara lain :  Setiap instalasi dan peralatan listrik harus diamankan dengan skring pemutus arus listrik otomatis dan dirancangkan secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan kerja dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan.  Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi.  Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu lalu lintas pekerja.  Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.  Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan penangkal petir yang dibumikan.  Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat bekerja pada suhu tunggi harus diisolasi secara khusus.

6.3.4 Pencegahan terhadap bahaya mekanis

 Alat-alat dipasang dengan bahan yang cukup kuat, untuk mencegah kemungkinan terjatuh atau terguling.  Sistem ruangan gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat kegiatan karyawan, serta adanya pagar besi sebagai tempat berpegangan saat melalui jalan yang rawan terutama pada tangga-tangga.

6.3.5 Pencegahan terhadap gangguan kesehatan

 Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di dalam lokasi pabrik.  Karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut saat menangani bahan-bahan kimia berbahaya. Universitas Sumatera Utara  Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, dan lain-lainnya harus ditangani secara cermat.  Menyediakan poliklinik yang memadai di lokasi pabrik.

6.3.6 Kesadaran dan pengetahuan yang memadai bagi karyawan