Pengendapan Klarifikasi Filtrasi Unit Pengolahan Air

Untuk menjamin kelangsungan persedian air, maka dilokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air yang juga merupakan tempat pengolahan air sumur bor. Pengolahan ini meliputi penyaringan kotoran dan sampah yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan dipergunakan sesuai dengan keperluan. Pengolahan air pada pabrik ini terdari beberapa tahap, yaitu :

1. Pengendapan

Air dari bak penampungan dialirkan ke dalam bak pengendapan, dimana partikel – partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi. Diameter padat dalam air berkisar antara 10 -4 meter Alaerts, 1984.

2. Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari bak pengendapan dialirkan ke dalam bak clarifier setelah diinjeksikan larutan alum dan soda abu Na 2 CO 3 , dimana Al 2 SO 4 3 berfungsi sebagai koagulan dan Na 2 CO 3 berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran sambil dilakukan pengadukan maka akan terbentuk flok – flok yang akan mengendap ke dasar clarifier secara gravitasi dan air jernih akan keluar melimpah yang selanjutnya masuk ke penyaring pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian Al 2 SO 4 3 menjadi 5-50 ppm terhadap air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian Al 2 SO 4 3 dengan Na 2 CO 3 adalah 1 : 0,54 Baron, 1982.  Total kebutuhan air = 366.395,019 kgjam  Diasumsikan pemakaian Al 2 SO 4 3  Pemakaian Na 2 CO 3  Na 2 CO 3 yang diperlukan = 0,54 x 50.10 -6 x 366.395,019 kgjam = 9,893 kgjam  Al 2 SO 4 3 yang diperlukan adalah = 50.10 -6 x 366.395,019 kgjam = 18,320 kgjam Universitas Sumatera Utara

3. Filtrasi

Proses filtrasi dengan menggunakan penyaring pasir sand filter. Sand filter ini berfungsi untuk menyaring kotoranflok yang masih terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3 lapisan, yaitu :  Lapisan I : Pasir berdiameter 0,4 – 0,8 mm setinggi 0,4 – 0,7 m  Lapisan II : Terdiri dari antrasit setinggi 0,3 – 0,6 m  Lapisan III : Terdiri dari batu grafit setinggi 0,2 – 0,4 m Selama pemakaian, daya saring penyaring pasir akan menurun sehingga diperlukan lagi regenerasi secara berkala dengan pencucian balik back wash. Setelah penyaringan berlangsung selama 6 –24 jam dengan lama pencucian selama 5 – 10 menit Alaerts, 1984. Air yang keluar dari penyaring pasir ditampung di dalam menara air. Selanjutnya air didistribusikan untuk keperluan domestik, air proses dan umpan ketel. Untuk air umpan ketel masih diperlukan lagi pengolahan air lebih lanjut yaitu proses demeniralisasi dan daerasi. Untuk air domestik dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor yang berfungsi untuk menghilangkan bakteri patogen di dalam air. Khlor yang digunakan dalam bentuk kaporit CaClO 2 . - Kebutuhan air domestik = 300.000 kgjam - Kaporit yang digunakan mengandung 70 Alaerts, 1984 - Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air Alaerts, 1984 - Kebutuhan kaporit = 000 , 000 . 1 7 , 000 . 300 2 x x = 0,857 kgjam

4. Demineralisasi