20
dengan yang lain terikat melalui garis-garis keturunan nenek moyang dan yang satu dengan yang lain terikat melalui garis-garis keturunan laki-lakinya saja
adalah patrilineal dan melalui garis keturunan wanitanya saja adalah matrilineal. Warga-warga dari klen biasanya masih mengetahui hubungan kekerabatan mereka
masing-masing, masih saling kenal-mengenal dan saling bergaul, karena sebagian besar biasanya masih tinggal dalam satu desa meskipun tidak usah dalam satu
rumah atau compound.
18
6. Fratri Phratry
Fratri adalah kelompok-kelompok kekerabatan yang fatrilineal atau matrilineal, yang sifatnya lokal dan yang merupakan gabungan dari kelompok-
kelompok klen setempat. Kelompok klen yang bisa bergabung dalam fratri bisa klen kecil atau bisa juga bagian-bagian lokal dari klen besar. Penggabungan dari
bagian-bagian lokal dari klen ini sering kali tidak merata sifatnya untuk seluruh klen. Para anggota fratri tidak dapat menelusuri secara teliti hubungan keturunan
dengan leluhur bersama mereka, meskipun mereka mengakui bahwa leluhur itu ada.
19
7. Moety
Moety atau biasa disebut paroh masyarakat adalah kelompok kekerbatan gabungan klen seperti fratri, tetapi yang selalu merupakan separuh dari
18
Koentjaraningrat, Beberapa Pokok, Antropologi Sosial, Jakarta: Dian Rakyat, 1981, cet. ke-5 hal.121
19
Haviland, Anthropologi, Terjemahan R.G. Soekadijo Jakarta: Erlangga, 1985, jilid 2,. hal. 117
21
masyarakat. Demikian tergantung kepada struktur masyarakat, maka suatu moety bisa berupa gabungan-gabungan dari klen-klen kecil dan bisa juga gabungan-
gabunganh dari bagian-bagian lokal dari klen besar. Definisi lain yaitu pembagian masyarakat menjadi dua kategori atau kelompok sosial, yang karakteristik karena
keturunan patrilineal patri-moety atau keturunan matrilineal matri-moety. Kelompok-kelompok kekerabatan diatas merupakan pembagian kelompok
kekerabatan berdasarkan keturunan, selain kelompok kekerabatn diatas masih ad lagi kelompok kekerabatan lain. Kelompok kekerabatan lain itu adalah kelompok
kekerabatan bilateral. Kekerabatan bilateral adalah menghubungkan seseorang dengan lain-lain
saudara dekat melalui laki-laki dan perempuan. Dengan kata lain, orang menelusuri keturunannya melalui kedua orang tuanya sekaligus dan mengakui
adanya banyak leluhur. Secara teoritis, orang secara sama berhubugan dengan semua keluarga dari kedua pihak, baik dari ibu maupun ayah. Kekerabatan
bilateral ini merupakan karakteristik masyarakat barat.
20
C. Peran Kekerabatan