68
Alfahsyah adalah setiap masalah yang buruk atau melampaui batas. Dari padanan kata inilah lalu dikhusukan yakni yang bermakna keji memusuhi
kehormatan manusia. Karena itu adalah perbuatan keji yang di dalamnya mengandung permusuhan dan melampaui batas. Sementara kata al-munkar
adalah setiap perbuatan yang dibingkai oleh fitrah manusia. Maka, dari sinilah syariatpun menghigkarinya. Itulah syariat fitrah, kadang fitrah
menyimpang oleng dan syariat tetap tegar menunjukkan asal fitrah sebenarnya sebelum ia menyimpang. Adapun kata al-baghyu adalah
kezaliman dan melampaui batas terhadap kebenaran dan keadilan.
32
Sudah jelas bahwa perbuatan-perbuatan seperti al-fahsyah, al-munkar dan al-baghyu adalah perbuatan yang harus kita hindari, perbuatan-perbuatan
ini adalah perbuatan keji yang melampaui batas. Perbuatan-perbuatnanya ini tentunya sangat tidak baik bagi hubungan kita dengan kerabat, perbuatan ini dapat
memutuskan hubungan silaturrahim yang terjalin baik dengan kerabat. penghindaran perbuatan ini tidak hanya kepada kerabat yagn paling dekat seperti
keluarga inti, tetapi juga dengan kerabat-kerabat kita secara luas. Dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang tersebut maka hubungan yang
terjalin baik dapat dipertahankan, untuk itulah perbuatan ini harus kita hindari.
b. Tidak Memberikan Bantuan Untuk Kerabat
Sikap selanjutnya yang dilarang dilakukan seorang muslim terhadap kerabatnya adalah tidak memberikan hak kepada kerabat. sebagaimana tercantum
dalam al-Qur’ân surat al-Nûr 22
32
Sayid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur ân, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, hal 105.
69
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan
kepada kaum kerabatnya, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaqfkan dan
berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Mengenai ayat di atas Quraish Shihab memberikan penjelasan dalam tafsirnya:
Salah satu bentuk godaan setan adalah mencari dalih agar seorang enggan membantu oran lain. ...ayat ini turun menyangkut Sayyidina Abu Bakr ra.
dan orang-orang yang enggan memberi bantuan kepada yang butuh. Ayat ini menyatakan: Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan
dalam kesalehan beragama serta akhlak luhur dan kelapangan rezeki di antara kamu hai orang-orang yang beriman, janganlah mereka bersumpah
bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabat-nya, orang-orang yang miskin dan para muhajirin yakni orang-orang yang
pindah dari Mekah menuju Madinah atau tempat yang lain. Pada jalan Allah dan demi menegakkan agama-Nya, dan sipapun yang memerlukan
uluran tangan, hanya dengan alasan bahwa yang bersangkutan pernah melakukan kesalahan terhadapnya atau karena ketersinggungan pribadi.
Sebaiknya mereka yang mampu itu berhati besar, serta terus membantu yang butuh...
33
Dari sini jelaslah meskipun orang tersebut mempunyai kesalahan kepada kita, kita tetap diharuskan memberi bantuan kepada mereka apalagi mereka
adalah bagian dari kerabat kita. Untuk itulah kita harus tetap membantu kerabat kita dan kita tidak tergoda oleh bujuk rayu setan untuk tidak memberi bantuan
kepada kerabat.
c. Memutuskan Hubungan kekeluargaan