25
7. Memelihara Norma-Norma dan Adat Tradisional
Peran memelihara norma-norma dan adat tradisonal merupakan peran yang penting dalam kekerabatan. pemeliharaan norma-norma dan adat tradisioanl
dilakukan sebagai bentuk penghoramatan atas apa yang diwariskan nenek moyang. Pemeliharaan norma-norma dan adat tradisional juga berarti
pemeliharaan terhadap kebudayan masyarakat setempat. Kebudaayan ini biasa berupa aktivitas-aktivitas dalam siklus kehidupan. Pemeliharaan noma-norma dan
adat tradisional juga berfungsi untuk mempertahankan keutuhan masyarakat. Peran ini dilakukan oleh semua kelompok kekerabatan.
8. Menyelenggarakan kehidupan keagamaan dari seluruh kelompok kesatuan.
Kehidupan masyarakat sederhana, yang masih kental dengan ritual dan upacara, menggunakan upacara-upacara keagamaan untuk menyatukan kelompok
mereka. Bagi mereka upacara keagamaan ini sangat penting karena selain sebagai ritual juga berfungsi untuk menjaga keutuhan kelompok mereka. Upacara
keagamaan ini dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh anggota kelompok kekerabatan lain. Peran menyeleggarakan kehidupan keagaamn ini dapat
dilakukan oleh seluruh kelompok kekerabatan kecuali klen.
9. Menjadi dasar dari organisasi politik.
Hubungan kekerabatan juga berperan dalam pembentukan organisasi politik. Dalam beberapa masyarakat sederhana kelompok kekerabatan digunakan
untuk menunnjukkan besarnya dukungan anggota kelompok terhadap organisasi poitik mereka. Dukungan dari kelompok sangat diperlukan karena hai ini sangat
26
berpengaruh terhadap tujuan yang akan mereka capai. Beberapa cara yang mereka gunakan untuk menunjukkan banyaknya dukungan terhadap mereka adalah
dengan memanfatkan kelompok kekerabatan. pemanfaatan kelompok kekerabatan untuk tujuan politik merupakan hal biasa kita temui pada saatjni, terutama dalam
hal pemilihan pemimpin. Para calon pemimpin dengan memanfaatkan hubungna kekerabatan yang mereka miliki berusaha untuk meraih dukungan dari
masyarakat. Peran-peran di atas merupakan peran kelompok kekerabatan yang secara
umum terdapat di berbagai masyarakat dunia. Peran kelompok kekerabatan ini sangat mempengaruhi dalam pelaksanan aktifitas sehari-hari maupun aktifitas
insidential.
27
BAB III KEBUDAYAAN MASYARAKAT ARAB
A. Kondisi Geografis
Secara etimologi, Arab berarti gurun Sahara, dan tanah tandus yang tidak mengandung air dan tumbuhan, Sejak dahulu, istilah ini digunakan untuk
menyebut Jazirah Arab, juga untuk kaum yang mendiami tanah tersebut dan menjadikannya sebagai negeri mereka. Jazirah Arab, sebelah barat dibatasi oleh
Laut Merah dan anak Jazirah Sina, sebelah timur dibatasi oleh Teluk Arab dan sebagian besar negeri Irak bagian selatan, sebelah Selatan dibatasi oleh Laut Arab
yang merupakan bentangan dari Laut India, dan sebelah utara dibatasi oleh negeri Syam dan sebagian dari negeri Irak.
1
Jazirah Arabia adalah sebuah wilayah yang berbentuk Semenanjung. Semenanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Semenanjung Arab atau
disebut juga Semenanjung barat daya Asia, merupakan semenanjung terbesar pada peta dunia. Sebagian ahli menggambarkan wilayah ini berbentuk bujur
sangkar dengan panjang kurang lebih 1300 mil dan lebar 750 mil, yang membentang di sebelah barat daya benua Asia.
2
Secara geografis, daerah ini terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu: 1. Arabia Petrix atau Petraea, yang terletak di barat daya padang pasir Syiria,
wilayah ini berpusat di dataran Sinai, daerah kerajaan nabasia yang beribukota
1
Shafiyur Rahman al-Mubarakfuri, Sejarah Hidup Muhammad, terjemahan Rahmat Jakarta: Robbani Press, 2002, hall.
2
Ali Sodiqin, Antropologi al-Quran: Model Dialektika Wahyu Budaya, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008 hal. 33.