Memberikan Kasih Sayang Sikap yang Diperintahkan Al-Qur’ân

64

d. Memberikan Kasih Sayang

Sikap lain yang harus dilkukan oleh seorang muslim terhadap kerabat adalah memberikan kasih sayang. Kasih sayang yang diberikan ini haruslah terjalin antara satu dengan lainnya. Kasih sayang tidak hanya berasal dari satu pihak saja tetapi dari kedua belah pihak. Adanya kasih sayang ini membuktikan adanya perhatian dan kepedulian terhadap kerabat lain. Memberikan kasih sayang merupakan perintah sebagaimana dicantumkan dalam al-Qur’ân surat Al-Syûra ayat 23:                                  Itulah karunia yang dengan itu Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Asbabun nuzul ayat di atas adalah berkaitan dengan para sahabat yang ingin memberi upah harta benda kepada Nabi Muhammad Saw, sebagaimana dijelaskan Jalaluddin as-Suyuthi: Dikemukakan oleh al-Thabarani dengan sanad yang di dalamnya terdapat dlaif yang bersumber dari Ibni Abbas yang berkata: Bahwa orang-orang Anshar berkata: Sebaiknya kita mengumpulkan harta benda untuk Rasulullâh saw. Maka Allah menurunkan ayat qul Iâ as-alakum alaîhi ajrân illal mawaddata filqurbâ Juz. 25,42Al- Syurâ: 23 berkenaan dengan peristiwa itu yang menerangkan bahwa Rasulullah saw tidak 65 mengharapkan upah sedikit juapun atas dawahnya, selain dapat menumbuhkan kasih sayang dan per-saudaraan antara ummat. 29 Dari asbab al-nuzul di atas jelaslah bahwa kasih sayang dalam dalam kekerabatan lebih penting daripada harta benda yang dimiliki.tanpa adanya kasih sayang seseorang tidak akan tentram meskipun ia memiliki banyak harta. Berkaitan dengan penafsiran ayat di atas terutama menyangkut penafsiran ﻻ ﺃ ﰉﺮﻘﻟﺍ ﰲ ﺓﺩﻮﳌﺍ ﻻﺇ ﺍﺮﺟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻜﻟﺄﺳ Quraish Shihab memberikan penafsirannya: “ ﻻ ﺃ ﰉﺮﻘﻟﺍ ﰲ ﺓﺩﻮﳌﺍ ﻻﺇ ﺍﺮﺟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻜﻟﺄﺳ Ia asalukum alaihi ajran ilia al- mawaddah fi al-qurbal aku tidak meminta kepada kamu atasnnya satu upah kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. Ada yang memahaminya dalam arti: Aku tidak meminta atas seruanku ini, balasan apapun yang kuminta hanyalah perlakuan baik-bukan permusuhan- karena adanya hubungan kekerabatan antara kita. 30 Berdasarkan asbab al-nuzul dan penafsiran Quraish Shihab jelaslah bahwa kasih sayang dalam kekeluargaan lebih penting daripada harta benda. Kasih sayang dalam hal ini adalah kasih sayang yang tulus dari keluarga dan juga kasih sayang dari para kerabat. adanya kasih sayang ini akan membuat seseorang menjadi tentram dalam menghadapai permasalahan kehidupan sehari-hari.

e. Saling Memaafkan dan Berlapang Dada