40
BAB IV KEKERABATAN MENURUT AL-QUR’ÂN
A. Wacana Kekerabatan dalam Al-Qur’ân
Kekerabatan  secara  umum  dipandang  sebagai  hubungan  antara  individu satu dengan lainnya karena adanya ikatan darah, perkawinan ataupun keturunan.
1
Istilah  yang  digunakan  al-Qurân  untuk  menyebut  kekerabatan  adalah  dengan istilah Qurbâ
ﰉﺮﻗ
, istilah lain yang digunakan adalah arhâm
ﻡﺎﺣﺭﺃ
. Kata qurbâ berasal dari akar kata qaraba
ﺏﺮﻗ
. Kata ini mempunyai dua masdar yaitu qarâba
ﺏﺍﺮﻗ
dan qarb
ﺏﺮﻗ
yang mempunyai arti dekat. Kata ini mempunyai sinonim dengan kata qarâbâh
ﺔﺑﺍﺮﻗ
yang berarti sanak keluarga atau kerabat.
2
Kata qurbâ di dalam al-Qur’ân yang berarti kerabat disebutkan dengan kata-kata
ﻰﺑﺮﹸﻘﹾﻟﺍ  ﻯِﺫ  ،ﻰﺑﺮﹸﻘﹾﻟﺍ  ﻮﹸﻟﻭﺃ  ،ﻰﺑﺮﹸﻘﹾﻟﺍ  ﻱِﻭﹶﺫ
.  Kata  qurbâ  mempunyai  bentuk jamak al-aqrabûn
ﻥﻮﺑﺮﻗﻻﺍ
dan al-aqrabîn
ﲔﺑﺮﻗﻻﺍ
Kata  qurbâ  dalam  lisan  al-arab  mempunyai  makna  orang  yang mempunyai kedekatan dalam garis keturunan nasab, dan kedekatan dalam kasih
sayang.
3
Di  dalam  al-Qur’ân  disebutkan  sebanyak  16  enam  belas  kali.
4
Rinciannya  adalah:  surat  al-Baqarah  sebanyak  dua  kali,  surat  al-Nisâ  sebanyak
1
Levi-Strauss dikutip oleh Koentjaraningrat, Sejarah Teori, hal. 214.
2
Ali Atabik Muhdlor, Ahmad Zuhdi, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika,1998
hal 1441
3
Muhammad  Ibn  Mukarram  Ibn  Mandhur  al-Mishr,  Lisan  al-Arab,  Beirut,  Dar  al- Shadr JuzI, hal 665.
4
Muhammad  Fuad  Al-Baqi,  al-Mujam  al-Mufahras  Lialfadhi  al-Qurân  Al-Karim, Beirut: Darul Fikr, 2000, hal. 687
41
tiga kali, dan disebutkan satu kali dalam Surat al-Mâidah, al-Anâm, al-Anfâl, al- Taûbah, al-Nahl, al-Isrâ, al-Nûr, al-Rûm, Fâthir, al-Syûrâ dan al-Hasr.
5
Sedangkan  kata  al-aqrabîn  dalam  al-Qur’ân  disebutkan  sebanyak  4 empat kali  yaitu dalam  surat al-Baqarah ayat 180 dan 215, surat al-Nisâ ayat
135,  dan  surat  al-Syuarâ  ayat  214.  Sedangkan  kata  al-aqrabûn  disebutkan sebanyak  3  tiga  kali  yang  semuanya  berada  dalam  surat  al-Nisâ  ayat  7  dua
kali,  dan  33.
6
Kata  al-aqrabûn  selalu  ditempatkan  setelah  kata  al-wâlidâni
ﻥﺍﺪﻟﻮﻟﺍ
, yang mempunyai arti kedua orang tua. Hal ini antara lain menunjukkan adanya kedudukan dan hubungan penting kerabat setelah kedua orang tua.
Kata arhâm
ﻡﺎﺣﺭﺃ
merupakan bentuk jamak dari kata rahim
ﻢِﺣﺭ
. Kata rahim
ﻢِﺣﺭ
mempunyai masdar rahm
ﻢﺣﺭ
yang mempunyai arti rahim tempat janin  di  dalam  perut  ibu.  Kata  arhâm  mempunyai  sinonim  dengan  kata  qurbâ
berarti kerabat, keluarga, kata ini juga. Kata arhâm dalam al-Qur’ân mempunyai variasi  kata  antara  lain  ulu  al-arhâm
ﻡﺎﺣﺭﻻﺍ ﺍﻮﻟﻭﺃ
,  arhâmihinna
ﻦﻬﻣﺎﺣﺭﺍ
dan arhâmakum
ﻢﻜﻣﺎﺣﺭﺍ
.  Kata  arham  juga  digunakan  dalam  sebutan  dzawu  al- arhâm
ﻡﺎﺣﺭﻷﺍ  ﻭﻭﺫ
yang  berarti  kerabat  dari  pihak  ibu.
7
Kata  arhâm  dalam lisan  al-arab  mempunyai  makna  kerabat  yang  dekat.
8
Hal  ini  menunjukkan bahwa ada kerabat yang dekat dan ada juga kerabat yang jauh. Kata al-arhâm di
dalam  al-Qur’ân  disebutkan  sebanyak  9  Sembilan  kali  yaitu  dalam  surat  al-
5
QS.  Al-Baqarah  ayat  83  dan  177,  surat  al-Nisa  ayat  8  dan  36  dalam  satu  ayat disebutkan dua kali, Surat al-Maidah ayat 106, al-Anam ayat 152, al-Anfal ayat 41, al-Taubah
ayat 113, al-Nahl ayat 90, al-Isra ayat 26, al-Nuur ayat 22, al-Rum 28, Fathir ayat 18, al-Syura ayat 83, dan al-Hasr ayat 7.
6
.  Muhammad  Fuad  Al-Baqi,  al-Mujam  al-Mufahras  Lialfadhi  al-Qurân  Al-Karim, Beirut: Darul Fikr, 2000, hal. 688
7
. Ali Atabik Muhdlor, Ahmad Zuhdi, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika,1998
hal. 964
8
.  Muhammad  Ibn  Mukarram  Ibn  Mandhur  al-Mishr,  Lisan  al-Arab,  Beirut,  Dar  al- Shadr . juz XII, hal 257
42
Imrân,  al-Nisâ,  al-Anâm,  al-Anfâl,  al-Rad,  al-Hajj,  Luqmân,  dan  al-Ahzâb.
9
Sedangkan kata arhâmakum disebutkan sebanyak dua kali yaitu surat Muhammad ayat 22 dan surat al-Mumtâhanah ayat 3.
10
Qurbâ dan Arhâm merupakan dua terminologi umum untuk menunjukkan adanya  hubungan  kekerabatan.  Terminologi  lain  yang  berkaitan  dengan
kekerabatan adalah  berbagai  sebutan untuk  menunjukkan posisi dan peran  yang diemban  oleh  seseorang  akibat  hubungan  kekerabatan.  Dalam  pembahasan  ini
terminologi  hanya  dibatasi  pada  lingkup  kelompok  sosial  yang  kecil  yaitu keluarga inti dan keluarga luas. Beberapa terminologi kekerabatan yang terdapat
dalam keluarga tersebut antara lain: Abun
ﺏﺃ
. Ummun
ﻡﹸﺃ
, Akhun
ﺥﹶﺃ
, Ukhtun
ﺖﺧﹸﺃ
,  Ammun
ﻢﻋ
,khâtatun
ﹲﺔﹶﻟﺎﺧ
. Abun
ﺏﹶﺃ
dalam bahasa Indonesia berarti bapak. Bapak adalah sebutan bagi  orang  tua  laki-laki,  di  dalam  al-Qur’ân  kata-kata  yang  mengandung  arti
bapak  sangat  banyak.  Selain  berarti  bapak  kata  abun  dalam  al-Qur’ân  juga bermakna  kakek  atupun  kakek  moyang.  Ummun
ﻡﹸﺃ
dalam  bahasa  Indonesia berarti Ibu berdasarkan hubungan biologis, di dalam al-Qur’ân kata ini terdapat di
banyak tempat, selain mengacu ibu berdasar hubungan biologis kata ummun juga digunakan  untuk  menyebutkan  ibu  karena  adanya  hubungan  keagamaan. Akhun
ﺥﹶﺃ
mempunyai  bentuk jamak ikhwatun
ﹲﺓﻮﺧِﺇ
dalam  bahasa Indonesia  berarti saudara  kandung  laki-laki.  Ukhtun
ﺖﺧﹸﺃ
mempunyai  bentuk  jamak  akhwât
ﺕﺍﻮﺧﹶﺃ
dalam  bahasa  Indonesia  berarti  saudara  perempuan.  Ammûn
ﻢﻋ
9
.  Al-Imran ayat 6, al-Nisa ayat 1,, al-Anam ayat 143 dan 144, al-Anfal ayat 75, al-Rad ayat 78, al-Hajj ayat 5, Luqman ayat 34, dan al-Ahzab ayat 6.
10
.  Muhammad  Fuad  Al-Baqi,  al-Mujam  al-Mufahras  Lialfadhi  al-Qurân  Al-Karim, Beirut: Darul Fikr, 2000, hal. 392-393
43
mempunyai bentuk jamak a amâm
ﻡﺎﻤﻋﹶﺃ
dalam bahasa Indonesia berarti paman, dalam  al-Qur’ân  kata  Ammun  digunakan  untuk  menyebut  saudara  dari  pihak
bapak. Khâlatun
ﹲﺔﻟﺎﺧ
dalam bahasa Indonesia berarti bibi, sedangkan dalam al- Qur’ân digunakan untuk menyebutkan saudara dari pihak ibu.
B. Peran Kekerabatan Dalam al-Qur’ân