Uji Simultan Uji F Uji Hipotesis
74
kuantitas pembiayaan. Sama halnya dengan penelitian Muttabiatun Dzawil Mauidhah, yang menyebutkan bahwa kebijakan DP tersebut menurunkan
tingkat kredit kendaraan bermotor dan laba keseluruhan. Secara teoritis seharusnya peningkatan Down Payment yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia dapat mempengaruhi tingkat pembiayaan kendaraan bermotor di Bank Syariah Mandiri. Namun dalam penelitian ini,
peningkatan DP tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kendaraan bermotor, hal ini diduga karena adanya perbedaan dengan penelitian
sebelumnya bahwa kebijakan yang digunakan adalah Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1540DKMP Tahun 2013, yang mana kebijakan tersebut
baru dilaksanakan pada awal Oktober 2013 yaitu hanya berkisar 9 bulan hingga data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat. Jika melihat data
outstanding Bank Syariah Mandiri setelah diberlakukannya kebijakan tersebut memang tidak menurun, justru meningkat dan tampak stabil, hal ini diduga
karena untuk menanggapi kebijakan DP tersebut, BSM sendiri telah melakukan strategi khusus guna mengantisipasi dampak yang ditimbulkan,
yaitu adanya program COP Car Ownership Program. Terbukti dengan adanya program tersebut, pembiayaan kendaraan bermotor di BSM tetap
stabil dan justru meningkat. Selain itu, tidak adanya pengaruh yang signifikan dari kebijakan kenaikan DP pembiayaan tersebut juga diduga karena BSM
sendiri telah memiliki nasabah yang income atau pendapatannya memang tinggi, sehingga tidak terlalu khawatir dengan DP yang meningkat. Nasabah
75
pembiayaan kendaraan bermotor di BSM juga kebanyakan nasabah korporate atau perusahaan-perusahaan besar, yaitu yang tergabung dalam program COP
yang dijelaskan sebelumnya. 2. Inflasi
Koefisien regresi dari variabel inflasi terhadap pembiayaan kendaraan bermotor adalah sebesar 0,061 dengan nilai t hitung sebesar 1,185 dri t tabel
2,056 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,247 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap pembiayaan kendaraan bermotor di BSM. 3. BI rate
Koefisien regresi dari variabel BI rate terhadap pembiayaan kendaraan bermotor adalah sebesar -0,103 dengan nilai t hitung sebesar -0,433 dri t
tabel 2,056 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,668 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel BI rate tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap pembiayaan kendaraan bermotor di BSM. Nilai beta pada variabel BI rate menunjukkan nilai negatif yang berarti
menunjukkan adanya hubungan negatif antara variabel BI rate dan pembiayaan kendaraan bermotor, artinya semakin tinggi tingkat suku bunga
yang ditetapkan maka semakin rendah permintaan pembiayaan kendaraan bermotor.
76