Teori Inflasi KAJIAN TEORITIS
35
tingkat suku bunga pinjaman nominaldikurangi inflasi. Sedangkan pada unexpected inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak
merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi. c. Demand pull inflation dan cost push inflation. Deman pull inflation
diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi permontaan agregat dari barang dan jasa pada suatu perekonomian. Cost push inflation
adalah inflasi yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada sisi penawaran agregat dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
d. Spirraling inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh inflasi yang terjadi sebelumnya di mana inflasi yang sebelumnya terjadi akibat dari inflasi yang
terjadi sebelumnya lagi dan begitu seterusnya. e. Imported inflation dan domestic inflation. Imported inflation adalah inflasi
yang berasal dari luar negeri. Domestic inflation adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri.
3. Dampak Inflasi Inflasi memiliki beberapa dampak buruk terhadap individu dan
masyarakat menurut Pratama Rahardja dan Manurung yaitu
22
: a. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
22
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Makroekonomi, h. 169.
36
Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang. Inflasi ini akan menurunkan upah riil setiap individu yang berpendapatan tetap, seperti
pegawai negeri sipil ataupun karyawan. b. Memperburuk distribusi pendapatan
Inflasi ini akan menyebabkan pembagian pendapatan di antara golongan yang berpendapatan tetap dengan para pemilik kekayaan tetap akan semakin tidak
merata. c. Terganggunya stabilitas ekonomi
Inflasi menggangu stabilitas ekonomi dengan merusak perkiraan atas kondisi di masa depan ekspetasi para pelaku ekonomi.
Sedangkan menurut Sadono Sukirno, dampak inflasi yaitu
23
: a. Merosotnya pendapatan riil yang diterima masyarakat
b. Terganggunya stabilitas ekonomi c. Meningkatkan pengangguran
d. Menimbulkan kemerosotan mata uang e. Mengurangi tabungan
f. Mengurangi gairah perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif g. Defisit neraca pembayaran
4. Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi
23
Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru, h. 10.
37
Untuk menjaga kestabilan ekonomi, pemerintah perlu menjalankan kebijakan menurunkan tingkat inflasi karena pemerintah mempunyai peranan
yang penting dalam mengendalikan laju inflasi sebab terjadi atau tidaknya inflasi tergantung dari kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menjalankan roda
perekonomian. Kebijakan-kebijakan yang digunakan untuk mengatasi masalah inflasi yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
a. Kebijakan fiskal. Ada dua kebijakan fiskal yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah untuk menekan tingkat inflasi yaitu dengan meningkatkan pajak
dan mengurangi pengeluaran pemerintah. b. Kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah peraturan dan ketentuan yang
dikeluarkan oleh otoritas moneter bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Dalam kondisi inflasi, pemerintah dapat pula menerapkan
kebijakan uang ketat rigth money policy yang merupakan salah satu kebijakan ampuh untuk mengatasi terjadinya inflasi. Karena kebijakan ini
mempengaruhi seluruh sektor perekonomian.