Identifikasi Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

10 b. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Bank Syariah Mandiri? c. Bagaimana pengaruh BI Rate terhadap pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Bank Syariah Mandiri? d. Bagaimana strategi yang dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri dalam mengatasi dampak SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Untuk menganalisis dampak-dampak yang terjadi pada pembiayaan kendaraan bermotor di PT. Bank Syariah Mandiri pasca dikeluarkannya SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. b. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap pembiayaan kendaraan bermotor di PT. Bank Syariah Mandiri. c. Untuk menganalisis pengaruh BI Rate terhadap pembiayaan kendaraan bermotor di PT. Bank Syariah Mandiri. d. Untuk menganalisis strategi yang dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri dalam mengatasi dampak SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. 11 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas mengenai strategi yang dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri dalam mengatasi dampak dikeluarkannya SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. b. Bagi Bank Syariah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dalam pengambilan strategi dalam mengatasi dampak dikeluarkannya SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. c. Bagi Program Studi Muamalat Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah ilmu pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi yang berharga mengenai dampak dan strategi bank syariah dalam mengatasi dampak dikeluarkannya SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. d. Bagi Masyarakat Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih pembiayaan yang cocok dengan keinginan dan kriteria yang dimiliki. 12

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disampaikan teori terkait akad murabahah dan apa saja yang terkait di dalamnya, penjelasan mengenai pembiayaan kendaraan bermotor syariah serta apa saja yang terkait di dalamnya, penjelasan mengenai uang muka, fatwa Dewan Syariah Nasional mengenai uang muka, uraian singkat mengenai ketentuan yang membahas tentang kenaikan DP minimum syariah yaitu SE BI No. 1540DKMP Tahun 2013. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kerangka pemikiran penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat pembahasan hasil analisis dan interpretasi terhadap temuan penelitian dengan cara mengolah data dari alat uji yang disesuaikan. BAB V : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran. 13

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pembiayaan Kendaraan Bermotor Syariah

1. Pengertian Pembiayaan Kendaraan Bermotor Syariah Pembiayaan kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut KKB iB adalah pemberian pembiayaan kepada nasabah dalam rangka kepemilikan kendaraan bermotor dengan menggunakan akad berdasarkan prinsip syariah. 1 Dalam bank syariah, pembiayaan kendaraan bermotor tersebut menggunakan akad murabahah. 2. Akad Pembiayaan Kendaraan Bermotor a. Pengertian Murabahah Menurut para fuqaha, Murabahah didefinisikan sebagai penjualan barang seharga biayaharga pokok cost barang tersebut ditambah mark- up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya cost tersebut. Dalam daftar istilah buku himpunan fatwa DSN Dewan Syariah Nasional dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli 1 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1433DPbS Tahun 2012 14 dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Sedangkan dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah paragraf 52 dijelaskan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. b. Dasar Hukum Murabahah 1 Al-Quran ... “...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” QS Al- Baqarah: 275 Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Riba adalah mengambil kelebihan di atas modal dari yang butuh dengan mengeksploitasi kebutuhannya. Para pemakan riba itulah yang dikecam oleh ayat ini, apalagi praktik ini dikenal luas di kalangan masyarakat Allah. 2 2 Al-Hadits “Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, 2 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 1 Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 715