Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi pemasaran yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Dengan demikian, setiap perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya Nafillah, 2012:1. Pada dasarnya semakin banyaknya pilihan produk yang dijual di pasar, maka semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari kondisi tersebut adalah konsumen menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang diluncurkan di pasar. Selain perusahaan menjalankan strategi penjualan agar produknya dapat diterima di pasar, peran konsumen yang pernah memakai suatu produk merupakan hal yang perlu diperhatikan. Konsumen yang telah memakai suatu produk dan merasa puas akan produk tersebut, secara otomatis akan 2 menceritakan dan merekomendasikan kepada orang lain, sehingga dapat menciptakan pembelian individu yang mendengarnya. Hal tersebut merupakan komunikasi word of mouth WOM, WOM memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan iklan dan bentuk promosi lain. Menurut Onbee Marketing Research anak perusahaan Octovate Consulting Group yang bekerjasama dengan majalah SWA, melakukan penelitian kepada 2000 konsumen di lima kota besar di Indonesia, dan menyimpulkan bahwa 89 konsumen di Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga pada saat ingin membeli suatu produk Suhartomo, 2010:3. Sikap konsumen ini menunjukkan bahwa WOM yang efektif akan cepat membangun kredibilitas sebuah merek, yang berujung pada rekomendasi oleh satu konsumen ke konsumen lain. Jika konsumen merasa puas pada suatu produk, maka akan tercipta WOM yang positif tentang produk tersebut. Namun, jika konsumen merasa tidak puas akan suatu produk, maka akan tercipta WOM yang negatif tentang produk tersebut dan berakibat menurunnya konsumen atau calon konsumen yang batal untuk membeli produk itu Rahmawati dan Taurina, 2011:3. Kotler Keller 2007:204 mengemukakan bahwa word of mouth Communication WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. 3 Selain itu, perusahaan perlu merumuskan strategi bauran pemasaran marketing mix yang tepat agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan, serta produk tersebut dapat sampai di tangan konsumen dengan cepat sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. “Marketing mix is the set of controllable, tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market ”. Marketing mix meliputi item alat pemasaran, yaitu product, price, promotion, dan place 4P Kotler dan Armstrong, 2008:57. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarka kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan harapan atau kebutuhan Kotler dan Armstrong, 2008:57. Selain itu, strategi penetapan harga juga sangat penting untuk dilakukan. Menurut Fajar Laksana 2008:105 harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinas produk dan jasa, dengan demikian maka suatu barang haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang danatau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. Disamping itu, promosi juga merupakan salah satu media yang efektif sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk. Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak 4 mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu Laksana, 2008:133. Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam strategi bauran pemasaran adalah lokasi. Menurut Fajar Laksana 2008:123 saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir. Selain dari efektifitas komunikasi word of mouth WOM dan bauran pemasaran marketing mix, yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya yaitu citra merek yang positif akan produknya itu. Citra merek yang dimiliki perusahaan merupakan aspek penting yang harus dimiliki dan dipertahankan nilai positifnya dimata konsumen maupun calon konsumen. Citra merek merupakan cara masyarakat mempersepsi memikirkan perusahaan atau produknya. Dengan demikian, citra merek merupakan persepsi dan keyakinan konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam ingatan konsumen mengenai merek dari suatu produk yang dilihat, dipikirkan, dan dibayangkanya. Dengan menciptakan citra merek yang tepat untuk suatu produk, tentunya akan sangat berguna bagi pemasar, karena citra merek akan mempengaruhi penilaian konsumen atas alternative brand yang diharapkan. Yang bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan lebih terjamin Keller, 2008:56. 5 Kesinambungan antara citra merek dan kinerja perusahaan merupakan dua hal yang harus tetap dijaga keberlangsungannya. Konsumen akan tetap memilih produk dengan merek terkenal dan sudah mapan, dimana produk yang dipilih akan menjamin kualitas produknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong dalam Meidi Chandra 2009:5, bahwa “brand also tell the buyer something about product quality”. Demikian pula yang terjadi pada industri otomotif, perkembangan pesat industri otomotif di Indonesia membuat tingkat persaingannya menjadi ketat, khususnya pada industri mobil. Para Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM mobil terus melakukan inovasi terhadap produknya. Hal ini terlihat dari semakin beraneka ragamnya merek dan jenis mobil di Indonesia. Akibatnya konsumen semakin selektif dalam memilih mobil yang akan dibelinya. Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk yaitu faktor nilai atau manfaat yang akan diperoleh konsumen dari suatu produk. Selain itu, konsumen juga mempertimbangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut. Banyaknya produk yang memiliki kesamaan bentuk, kegunaan dan fitur-fitur lain membuat konsumen kesulitan untuk membedakan antara satu produk dengan produk yang lain. Inovasi produk terus dilakukan oleh ATPM mobil untuk menarik perhatian konsumen dan tentu saja agar konsumen bersedia membeli produk yang dihasilkan ATPM Al-Zamendy, 2011:1. 6 Saat ini segmen mobil yang sedang diminati adalah segmen mobil hatchback. Mobil hatchback adalah mobil dengan harga di atas Rp. 150 juta berkapasitas lima penumpang dengan kapasitas mesin lebih dari 1.200 cc. Berikut ini adalah data mengenai penjualan mobil segmen hatchback di Indonesia dalam tiga tahun terakhir: Tabel 1.1 Data Penjualan Mobil Hatchback Di Indonesia Tahun 2009 – 2011 Tahun Unit 2009 36.057 2010 54.258 2011 41.054 Sumber: www.bisnis-jabar.com, www.kontan.co.id Dari data di atas dapat terlihat bahwa penjualan mobil segmen hatchback mengalami peningkatan sebesar 33,21 pada tahun 2010. Walaupun pada tahun 2011 mengalami penurunan penjualan sebanyak 13.204 unit. Mobil segmen hatchback sedang diminati konsumen karena menawarkan kepraktisan bergerak di tengah lalu lintas padat dan konsumsi bahan bakar yang cukup irit. Mobil segmen hatchback di Indonesia dalam beberapa tahun ini sangat padat oleh berbagai merek pabrikan dunia. Sehingga kini di segmen hatchback terdapat beragam varian seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, Nissan March, Mazda 2, Suzuki Swift, Ford Fiesta, dan Hyundai i20. Berikut ini adalah data mengenai harga mobil hatchback di Indonesia: 7 Tabel 1.2 Daftar Harga Mobil Hatchback Di Indonesia Tahun 2013 Merek Mobil Harga Honda Jazz RS AT 231.000.000 RS MT 221.000.000 S AT 213.500.000 S MT 203.500.000 Toyota Yaris E AT 209.500.000 E MT 199.300.000 J AT 200.400.000 J MT 190.200.000 S AT Limited 223.400.000 S MT 211.700.000 TRD Sportivo ver.2 228.000.000 Nissan March 1.2 L AT 153.200.000 1.2 L AT XS 163.200.000 1.2 L MT 143.100.000 Autech 1.2 L MT 168.200.000 Mazda 2 R AT 219.000.000 R MT 209.000.000 RZ AT 229.000.000 S AT 190.200.000 S MT 180.200.000 Sport AT 212.300.000 Sport MT 202.300.000 V AT 199.000.000 V MT 189.000.000 Suzuki Swift New GL AT 174.100.000 New GL MT 163.100.000 New GX AT 180.600.000 New GX MT 169.600.000 New GT3 AT 201.200.000 New GT3 MT 190.100.000 New ST AT 184.100.000 New ST MT 176.100.000 Ford Fiesta Sport 221.000.000 Sport + AT 236.000.000 Sumber: www.autocarprices.com. Data diambil pada tanggal 4 Maret 2013 8 Tabel 1.2 Lanjutan Merek Mobil Harga Ford Fiesta Sport AT 226.000.000 Sport MT 216.000.000 Style MT 179.000.000 Trend AT 201.000.000 Trend MT 191.000.000 Hyundai i20 CRDi MT 197.800.000 GL AT 184.500.000 GL MT 170.500.000 Sumber: www.autocarprices.com. Data diambil pada tanggal 4 Maret 2013 PT. Indomobil Niaga Internasional sebagai ATPM mobil Suzuki di Indonesia juga masuk ke segmen hatchback. Suzuki meluncurkan merek Swift untuk merambah pasar mobil hatchback. Melalui riset ini akan dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil Suzuki Swift. Ketertarikan pemilihan merek Suzuki Swift dikarenakan produk mobil Suzuki Swift ini mengalami penurunan dan penaikan unit penjualan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Berikut adalah data penjualan mobil hatchback tiga tahun terakhir: 9 Tabel 1.3 Data Penjualan Mobil Hatchback Di Indonesia Tahun 2009-2011 Dalam Unit Merek Mobil Tahun 2011 2010 2009 Honda Jazz 19.440 20.581 15.713 Toyota Yaris 16.448 15.398 7.505 Nissan March 12.345 1.945 - Mazda 2 5.513 3.049 652 Suzuki Swift 3.618 3.546 3.753 Ford Fiesta 3.428 1.484 - Hyundai i20 622 693 426 Sumber: www.gaikindo.or.id Rendahnya angka peningkatan penjualan Suzuki Swift bisa mengancam dominasi Suzuki Swift di segmen mobil hatchback. Selain itu, Suzuki Swift semakin ditempel ketat oleh varian hatchback Mazda 2 yang membukukan penjualan sebesar 5.513 unit pada tahun 2011. Padahal Mazda 2 baru resmi diluncurkan pada bulan November tahun 2009 lalu www.otomotifkompas.com. Hal ini jelas merupakan ancaman bagi Suzuki Swift dalam dominasinya di segmen mobil hatchback. Sampel yang akan dijadikan dalam penelitian ini adalah orang-orang pengguna mobil Suzuki Swift di dalam komunitas Swift Club Indonesia SCI. Alasan dipilihnya orang-orang pengguna mobil Suzuki Swift di dalam komunitas Swift Club Indonesia khususnya di kawasan Jakarta dan sekitarnya untuk 10 dijadikan sampel dikarenakan mobil hatchback telah menjadi kebutuhan kebanyakan orang saat ini, pada keadaan di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang semakin padat akan kendaraan sehingga membuat orang-orang berfikir untuk beralih ke mobil yang berukuran kecil dan mampu memuat penumpang sampai dengan 5 orang, serta harga yang relatif terjangkau. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: ANALISIS PENGARUH WORD OF MOUTH, MARKETING MIX PRODUK, HARGA, PROMOSI, dan SALURAN DISTRIBUSI, dan CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SWIFT Studi Kasus Pada Swift Club Indonesia .

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Analisis pengaruh promotional mix dan pengaruh word of mouth terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk asuransi jiwa

1 15 135

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)

6 44 162

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Pengaruh Social Consumption Motivation Dan Materialisme Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mobil Suzuki New Swift Bandung

0 9 53

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Diferensiasi Produk, Word Of Mouth, dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Smartphone Merek Xiaomi Di Wilayah Tangerang Selatan

4 43 170

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

ANALISIS PENGARUH WORD OF MOUTH, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK, TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Produk, Dan Citra Merek, Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha di Surakarta).

0 2 12

PENGARUH WORD OF MOUTH MARKETING DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PD. SUZUKI TALAGA

0 0 12