Peranan Pemeriksaan Manajemen Dan Audit Kinerja Dalam

6. Peranan Pemeriksaan Manajemen Dan Audit Kinerja Dalam

Pemeriksaan Kinerja Istilah pengukuran kinerja merupakan hasil terjemahan dari performance auditing yang dapat didefinisikan dalam kerangka yang sama seperti pemeriksaan manajemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasional lebih berlaku terhadap sistem operasi audit dari pada sistem manajemennya J. Simke 1982. Pemeriksaan kinerja memberikan penekanan pada segi efisiensi dan ekonomispenghematan pelaksanaan fungsi manajemen. Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pemeriksaan kinerja maka pemeriksaan ini dapat dibedakan atas dua bagian yaitu : a. Pemeriksaan pengelolaan management auditing yaitu pemeriksaan kinerja dengan penekanan pada segi ekonomis dan efisien; b. Pemeriksaan program program auditing yaitu pemeriksaan kinerja dengan penekanan pada aspek efektivitas. Sehubungan dengan batasan mengenai rumusan istilah audit kinerja, menurut Johny Setiawan 1988: ”Pemeriksaan kinerja bertujuan menghasilkan perbaikan atas pengelolaan aktivitas dan mencapai hasil dari obyek yang diperiksa dengan cara memberikan saran-saran tentang upaya-upaya yang dapat ditempuh guna pendayagunaan sumber-sumber ekonomis secara efisien dan efektif”. Pemeriksaan manajemen menurut Supriono 1990: ”Pemeriksaan manajeman adalah suatu proses pemeriksaan secara sistematis yang dilaksanakan oleh pemeriksa independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas prosedur dan kegiatan manajemen”. Menurut Supriono 1990 perbedaan Audit Kinerja dengan Audit Manajemen adalah: Tabel. 2.1 No Audit Kinerja Audit Manajemen 1. Kegiatan pemeriksaan dilaksanakan secara policy manajer, pedoman akuntansi, standar kegiatan Kegiatan pemeriksaan dilaksanakan sesuai peraturan, prosedur, standar kegiatan, maupun policy manajer. 2. Sumber-sumber telah digunakan secara efektif, efisien dan hemat serta mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk laporan, konklusi laporan kepada atasan manajer yang diperiksa. Sumber telah digunakan secara efektif dan hemat serta mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dengan pendapatan konklusi laporan kepada atasan manajer disertai dengan bentuk rekomendasi tindakan koreksi kegiatan yang in-efisiensi. Standar atau kriteria pemeriksaan menurut Sayle. 2000 adalah ukuran mengenai mutu pemeriksaan standar pemeriksaan kinerja yang digunakan dewasa ini merupakan norma umum pemeriksaan, pelaksanaan dan pelaporan yang dikembangkan oleh General Accounting Office GAO dari Amerika Serikat sebagaimana yang disebutkan dengan nama ”GAO Standar for Audit of Govermental Organization Programs, Activities and function” yang sejalan pula dengan hasil kongres IAI 1994 di Bandung yang dituangkan dalam buku standar auditing.

C. Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Pengorganisasian

Dokumen yang terkait

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

10 84 123

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

6 44 19

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDRAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2014

0 4 24

Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

0 1 8

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIANINTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DALAM UPAYA PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

0 0 21

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 25

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 14

REALITAS SISTEM PENGENDALIAN lNTERN DALAM MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE PADA POLITEKNIK NEGERI - Politeknik Negeri Padang

0 1 8