Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Krisis nasional yang dihadapi bangsa Indonesia di penghujung Abad 20 tidak lepas dari kegagalan pengembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan yang tidak mengindahkan prinsip- prinsip good governance. Perjuangan untuk melakukan reformasi disegala bidang telah membuahkan dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dalam Tap MPR RI No.XIMPR1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN, yang menegaskan tekad bangsa ini untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan pemerintahan negara dan pembangunan yang didasarkan atas prinsip-prinsip good governance LAN dalam buku pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Good Governance. 2002. Dalam seminar nasional pengawasan konsep, strategi dan implementasi good governance dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik good governance merupakan persyaratan utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam pencapaian tujuan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu, diperlukan penerapan dan pengembangan sistem pengendalian manajemen yang tepat dan disertai dengan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah serta memperkuat peran dan kapasitas pengendalian manajemen institusi parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas. Dalam praktik penerapan pengendalian manajemen ataupun elemen-elemennya dalam organisasi akan sangat bervariasi baik kedalaman maupun formalitasnya. Variasinya akan sangat tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, ukuran organisasi, serta budaya dan karakteristik anggota-anggotanya. Oleh karena itu, dalam menurut Ress, David dalam bukunya Management Peaples Startegy and Theory. 2007 pengendalian manajemen sekali-sekali tidak boleh dipandang sebagai kriteria normatif yang dapat dicontoh penerapannya secara umum walaupun dari suatu organisasi yang digunakan misalnya benchmarking. LAN dalam pedoman penyusunan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 2005 menyatakan konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep itulah yang membedakan adanya kegiatan-kegiatan yang terkendali controllable activities dan kegiatan- kegiatan yang tidak terkendali uncontrollable activities. Akuntabilitas menurut didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu instansi pemerintahan merupakan suatu perwujudan atas pelaksanaan kewajiban instansi pemerintah mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Menurut pusat pendidikan dan latihan pengawasan badan pengawasan keuangan dan pembangunan, sistem pengendalian manajemen secara umum adalah kajian deskriptif. Konsepnya dikembangkan dari hasil pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh manajemen organisasi untuk mengarahkan organisasinya ke tujuan yang digariskan. Berdasarkan latar belakang diatas maka pembahasan yang akan dilakukan memiliki batasan hanya pada pokok permasalahan yang ada, yaitu “Analisis Sistem Pengendalian Manajemen dan Akuntabilita Kinerja Dalam Mewujudkan Good Governance Di Lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Agama R.I”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

10 84 123

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

6 44 19

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDRAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2014

0 4 24

Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

0 1 8

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIANINTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DALAM UPAYA PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

0 0 21

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 25

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 14

REALITAS SISTEM PENGENDALIAN lNTERN DALAM MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE PADA POLITEKNIK NEGERI - Politeknik Negeri Padang

0 1 8