Perencanaan Prosedur Kebijakan Pencatatan

seharusnya. Organisasi berdasarkan atas dua bentuk pengklasifikasian yaitu organisasi bentuk struktural dan organisasi bentuk fungsi.

1. Perencanaan

Menurut Manulang dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen 2006 untuk dapat mencapai tujuan organisasi, manajemen harus merencanakan proses, membakukan, melaksanakan dan memantau pelaksanaannya dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perencanaan merupakan tahap awal dari suatu proses manajemen. Perencanaan berfungsi untuk memberikan arahan kepada proses manajemen dengan cara membantu memutuskan apa yang diharus dikerjakan, kapan dan bagaimana caranya mengerjakan, serta siapa saja yang harus melakukannya.

2. Prosedur

Setiap organisasi, mempunyai misi, fungsi serta tujuan masing- masing yang pada umumnya tercermin diperaturan perundangan yang mendasari. Prosedur pada hakekatnya merupakan suatu rangkaian urutan- urutan, tindakan oleh satu atau beberapa orang dengan peralatan dan waktu tertentu didalam melaksanakan suatu aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kebijakan pimpinan yang telah digunakan. Dengan kata lain prosedur merupakan pedoman yang sangat spesifik dan secara rinci menggambarkan langkah-langkah secara kronologis yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dikatakan bahwa filosofi diciptakannya prosedur adalah mengarahkan personil organisasi dalam bentuk secara sistematis guna mendukung tercapainya tujuan organisasi.

3. Kebijakan

Dalam organisasi kebijakan merupakan alat bantu untuk memilih tindakan terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Oleh karena itu kebijakan akan dijumpai dalam organisasi pada hampir seluruh tingkatan manajemen. Kebijakan akhirnya menjadi salah satu bidang kajian yang penting dalam manajemen, karena pengaruhnya yang luas, meliputi seluruh aspek pengelolaan organisasi. Dalam manajemen, kebijakan merupakan penjabaran keinginan organisasi yang harus dicapai.

4. Pencatatan

Pencatatan merupakan suatu fungsi untuk mendokumentasikan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada suatu organisasi dari unit terendah sampai dengan unit tertinggi. Catatan ini sangat diperlukan karena memungkinkan para pihak yang berkepentingan untuk mendapat informasi, membaca, dan memperlajari kembali peristiwa atau fakta yang telah terjadi.

5. Pelaporan

Dokumen yang terkait

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

10 84 123

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

6 44 19

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDRAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2014

0 4 24

Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

0 1 8

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIANINTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DALAM UPAYA PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

0 0 21

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 25

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 14

REALITAS SISTEM PENGENDALIAN lNTERN DALAM MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE PADA POLITEKNIK NEGERI - Politeknik Negeri Padang

0 1 8