Pengertian Belajar TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN
Berdasarkan pendapat di atas, dikatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi yang dialaminya secara
berulang-ulang. Akan tetapi, perubahan ini tidak berdasarkan pada keadaan sesaat seseorang seperti pengaruh obat.
Ada delapan syarat belajar atau tipe belajar menurut Gagne yaitu:
26
1. Signal learning belajar tanda, isyarat Belajar melalui isyarat adalah suatu kejadian dimana siswa dapat melakukan
atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Misalnya, berhenti berbicara ketika mendapatkan isyarat telunjuk menyilang mulut
sebagai tanda tidak boleh ribut. 2. Stimulus-response learning belajar stimulus-respon
Belajar stimulus-respon terjadi apabila siswa mendapatkan rangsangan dari luar. Kemudian setelah mendapat rangsangan maka siswa akan merespon hal
tersebut. Misalnya, siswa akan berhitung apabila diberikan soal matematika. 3. Chaining learning belajar rangkaian
Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus respon S-R yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang
segera atau spontan. Misalnya konsep panas-dingin, bapak-ibu dan sebagainya.
4. Verbal association learning belajar asosiasi verbal Belajar asosiasi verbal terjadi bila individu telah mengetahui sebutan bentuk
dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya lingkaran seperti bola kaki.
5. Discrimination learning belajar membedakan Belajar diskriminasi terjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasana
atau pengalaman yang luas dan mencoba membeda-bedakan hal-hal yang jumlahnya banyak itu. Misalnya, membedakan bangun ruang berdasarkan
sisinya sisi lengkung atau sisi datar.
26
Udin S Winataputra, Teori Belajar dan ..., hal.1.10.
6. Concept learning belajar konsep Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang
kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak. 7. Rule learning belajar aturan
Belajar aturan terjadi bila individu menggunakan beberapa rangkaian peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau yang diberikan sebelumnya
dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebut menjadi sebuah aturan.
8. Problem solving memecahkan masalah Belajar pemecahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai
konsep atau prinsip untuk menjawab suatu pertanyaan. Misalnya, berapa luas lingkaran yang memiliki jari-jari 7 cm.
Dari definisi di atas yang perlu kita garis bawahi adalah peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu dalam berbagai bidang. Jika di dalam
proses belajar tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya telah mengalami
kegagalan dalam proses belajar. Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan yang paling pokok adalah
belajar. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami, dilakukan oleh siswa
sebagai anak didik. Salah satu teori belajar yaitu Teori Belajar Kognitif. Teori belajar kognitif
merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekadar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon,
lebih dari itu belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.
27
Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses
interaksi yang berkesinambungan dalam lingkungan. Proses ini tidak berjalan secara terpisah tetapi tetap mengalir.
Salah satu bagian dari teori ini yaitu Teori Discovery Learning. Menurut J. Bruner Yatim, 2009, yang menjadi dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget
27
Yatim Riyanto, PARADIGMA BARU… hal. 12.
yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebut Discovery
Learning. Dengan menggunakan Discovery Learning, siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran. Karena siswa akan menemukan sendiri konseprumus yang
akan disajikan. Bruner Yatim, 2009 menyebutkan hendaknya guru harus memberikan
kepada muridnya untuk menjadi problem solver.
28
Biarkan murid-murid kita menemukan arti bagi diri mereka sendiri, dan memungkinkan mereka untuk
mempelajari konsep-konsep di dalam hal yang bisa dimengerti sendiri.