Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

ditetapkan sekolah yaitu 65, nilai 65 berada pada interval 62-68. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM kurang lebih sebanyak 13 siswa atau 32,5. Untuk memperjelas uraian di atas, berikut ini disajikan tabel statistik deskriptif hasil penelitian. Tabel 8 Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel 40 40 Nilai Terendah 44 34 Nilai Tertinggi 85 75 Mean 66,43 56,25 Median Me 67,68 57,05 Modus Mo 69,17 58,70 Varians S 2 114,30 97,37 Simpangan Baku S 10,69 9,87 Tingkat kemiringan -0,35 -0,24 Ketajamankurtosis 2,17 2,19 Berdasarkan tabel di atas, kelas eksperimen memperoleh nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 85. Jadi, interval pada kelas eksperimen antara 44-85. Sedangkan pada kelas kontrol memperoleh nilai terendah 34 dan nilai tertinggi 75. Jadi, interval pada kelas kontrol antara 34-75. Kemudian nilai mean, median dan modus pada kelas eksperimen yaitu 66,43; 67,68; dan 69,17. Hal ini menunjukkan bahwa nilai mean median modus yang artinya siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak daripada siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Demikian juga dengan kelas kontrol. Nilai mean, median dan modus pada kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai mean median modus. Simpangan baku yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 10,69 sedangkan kelas kontrol yaitu 9,87, berarti simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data pada kelas eksperimen lebih heterogen daripada kelas kontrol. Untuk lebih memperjelas perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol, perhatikan kurva di bawah ini: Gambar 1 Kurva Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan kurva di atas, terlihat perbedaan hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terlihat bahwa kurva kelas eksperimen agak bergeser ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar matematika kelas kontrol. Selain itu, kurva kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih memanjang ke kiri. 2 4 6 8 10 12 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Kelas Eksperim en Kelas Kont r ol Ini menunjukkan bahwa nilai mean median modus. Yang artinya bahwa siswa banyak mendapatkan nilai di atas rata-rata baik pada kelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Dari kurva di atas, terlihat perbedaan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi, hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar matematika kelas kontrol.

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk pengujian hipotesis. Pengujian prasyarat analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat 2  . Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1 2 2 tabel hitung    , artinya data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 2 2 2 tabel hitung    , artinya data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai hitung 2  = 6,40 lihat lampiran 22 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai tabel 2  dengan derajat kebebasan 3 dan taraf signifikan  = 0,05 adalah 7,82 karena hitung 2  kurang dari tabel 2  6,40 7,82 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol, diperoleh hitung 2  = 1,55 lihat lampiran 23 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai tabel 2  dengan derajat kebebasan 3 dan taraf signifikan  =0,05 adalah 7,82 karena hitung 2  kurang dari tabel 2  1,55 7,82 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Jumlah Sampel Taraf Signifikan hitung 2  tabel 2  Keterangan Eksperimen 40 0,05 6,40 7,82 hitung 2  tabel 2  Kontrol 40 0,05 1,55 7,82 hitung 2  tabel 2  Karena pada tabel diperoleh hitung 2  tabel 2  , maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi kelompok di mana sampel diambil berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah persyaratan normalitas dipenuhi, maka persyaratan selanjutnya yang harus dipenuhi adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Fisher. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua varians populasi. Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis 2 2 2 1 :    o H 2 2 2 1 1 :    H 2 Menentukan statistik uji dan taraf signifikan

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika

1 13 188

PENGARUH PEMBERIAN BANTUAN (SCAFFOLDING) PADA AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

4 14 52

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 6 117

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 26

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 41

PENGARUH METODE PENEMUAN (DISCOVERY) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20