Pengertian dan Karakteristik Matematika
4. Matematika sebagai cara bernalar the way of thinking. Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal,
seperti matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih valid, rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang
sistematis. 5. Matematika sebagai bahasa artifisial. Simbol merupakan ciri yang paling
menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
6. Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka
matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Ada yang berpendapat lain tentang matematika yakni pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang, salah satu cabang dari sekian banyak cabang ilmu
yang sistematis, teratur, dan eksak. Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika menolong
manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem
numerik. Matematika membahas faka-fakta dan hubungan-hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu. Matematika adalah queen of science
ratunya ilmu. Adapun karakteristik Matematika secara umum adalah:
29
a Memiliki objek kajian abstrak Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak. Objek-objek
itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi fakta, konsep, skillketrampilan dan prinsip.
Contoh: geometri merupakan kajian yang abstrak. Seperti “lingkaran” disimbolkan
⨀ , “segitiga” disimbolkan
△ dan lain sebagainya.
29
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarrta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. 3, hal. 7.5-7.11.
b Bertumpu pada kesepakatan Dalam matematika kesepakatan merupakan hal penting yang harus ditaati.
Kesepakatan yang sangat mendasar adalah unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan aksioma.
Contoh: keliling lingkaran yaitu k = 2πr merupakan suatu bentuk kesepakatan yang sudah dibuktikan kebenarannya.
c Berpola pikir deduktif Dalam matematika sebagai ilmu, pola pikir yang diterima hanya yang bersifat
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat diartikan sebagai pemikiran dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus.
Contoh: terdapat definisi yang terdapat dalam matematika yang ditemukan melalui pengamatan-pengamatan khusus, misalnya definisi lingkaran. Jika
hasil penelitian tersebut dimasukkan dalam suatu struktur matematika tertentu maka definisi yang ditemukan itu harus dapat dibuktikan secara deduktif.
d Memiliki simbol yang kosong dari arti Dalam matematika banyak sekali simbol-simbol yang digunakan. Simbol-
simbol tersebut dapat berupa huruf, lambang bilangan, lambang operasi dan sebagainya. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk
suatu model matematika. Sebelum jelas ditetapkan semesta yang digunakan, simbol-simbol tersebut kosong dari arti.
Contoh: dalam lingkaran d = 2r, dimana d dan r belum dapat ditentukan nilainya sebelum semesta bilangan tersebut diberikan.
e Memperhatikan semesta pembicaraan Seperti halnya dengan kosongnya arti dari simbol-simbol atau tanda-tanda
dalam matematika juga diperlukan kejelasan lingkup atau semesta pembicaraan apa simbol atau tanda itu digunakan. Jika lingkup
pembicaraannya bilangan maka simbol-simbol yang digunakan diartikan sebagai bilangan. Benar atau salah maupun ada atau tidaknya penyelesaian
model matematika sangat ditentukan semesta pembicaraannya.
f Konsisten dalam sistemnya Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang berkaitan satu
dengan yang lain, ada pula sistem yang lepas satu dengan yang lain. Misal sistem geometri lepas dari sistem aljabar. Di dalam masing-masing sistem
dan strukturnya itu berlaku “ketaat-azasan” atau konsistensi. Hal ini dapat dikatakan bahwa dalam tiap sistem dan struktur tidak boleh ada kontradiksi.