3. Kondisi siswa yang belum terbiasa dengan metode pembelajaran aktif membuat kondisi pada awal pembelajaran menjadi pasif. Sehingga guru
harus bisa mengkondisikan kesiapan siswa. 4. Kontrol terhadap kemampuan siswa hanya pada hasil belajar saja,
sementara variabel lain seperti intelegensi, minat, motivasi dan lingkungan belajar tidak dapat terkontrol secara penuh, sehingga tidak mustahil hasil
penelitian ini dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain. 5. Penggunaan teknik scaffolding dalam penelitian ini hanya terbatas pada
tahap intentionality, appropriateness, structure dan collaboration. Sedangkan pada tahap internalization belum dilakukan secara maksimal.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran matematika pada kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan dengan teknik scaffolding yaitu
siswa lebih aktif dan siswa dituntut agar siswa dapat menemukan sendiri konseprumus yang disajikan walaupun dengan bantuan atau bimbingan guru
sehingga kemampuan berpikirnya semakin berkembang. Kemudian siswa lebih tertantang dengan soal-soal yang semakin sulit. Sedangkan pembelajaran
matematika pada kelas kontrol siswa terlihat kurang aktif, hanya sebagian siswa yang mendengarkan penjelasan guru dan juga siswa yang bertanya hanya siswa
yang itu-itu saja. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang telah diuraikan di atas, berdampak positif terhadap hasil belajar matematika pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika pada kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan dengan
teknik scaffolding lebih baik daripada hasil belajar matematika pada kelas kontrol yang menggunakan metode ekspositori dengan teknik bertanya.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat pengaruh hasil belajar matematika pada kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan dengan
teknik scaffolding dan juga pada kelas kontrol yang menggunakan metode ekspositori dengan teknik bertanya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mengemukakan beberapa saran diantaranya adalah:
1. Penerapan metode penemuan teknik scaffolding dalam pembelajaran
matematika perlu dikembangkan sebagai variasi pembelajaran matematika yang relevan, guna meningkatkan hasil belajar siswa.
60
2. Metode penemuan dengan teknik scaffolding ini digunakan pada materi
lingkaran, sebaiknya digunakan juga pada materi matematika yang lainnya. 3.
Dalam proses pembelajaran, sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat menemukan konseprumus sendiri. Walaupun hal
tersebut masih melalui bimbingan atau bantuan dari guru. Di samping itu, siswa akan lebih merasa puas terhadap hasil penemuannya.
4. Dalam penelitian ini, peneliti belum dapat melakukan tahapan
internalization secara maksimal. Oleh karena itu, bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama, hendaknya tahapan tersebut
dapat dilakukan secara maksimal agar hasil yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.