Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitiian

8 mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah bertani. Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mmengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan : Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia belajar. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya. 8 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya diartikan; pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang mengenai kebudayaan yang sudah berkembang beradab, maju dan sesuatu yanng sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. 9 Secara pendekatan teori misalnya dalam tradisi antropologi, Cliffort Geerzt mengartikan budaya sebagai nilai yang secara historis memiliki karaterisrik tersendiri dan bisa dilihat dari simbol-simbol yang muncul. Sementara dalam pendekatan etnografi, budaya diartikan sebagai konstruksi sosial maupun historis yang mentransmisikan pola-pola tertentu melalui simbol, pemaknaan, premis, bahkan tertuang dalam aturan. Adapun menurut Marvin Harris mendefinisikan kebudayaan sebagai berbagai pola tingkah laku yang tidak bisa dilepaskan dari ciri khas kelompok masyarakat tertentu misalnya adat istiadat. 10 8 Elly M. Setiadi, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi, Ilmu Sosial Budya Dasar Edisi Kedua, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012 h. 27-28 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2001 h. 169 10 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012 h. 15-17 9 Dengan demikian budaya atau kebudayaan merupakan pola tingkah laku ataupun kegiatan manusia yang menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik dalam segi material maupun non material.

b. Substansi isi Kebudayaan

Substansi isi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk ataupun berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. 1 Sistem Pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami, alam sekitar, alam flora dan fauna di daerah tempat tinggal, zat- zat bahan mentah dan benda-benada dalam lingkungan, tubuh manusia, sifat dan tingkah laku sesama manusia, ruang dan waktu. 2 Nilai, adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna dan berharga nilai kebenaran, indah nilai estetika, baik nilai-moral atau etis, religius nilai agama. 3 Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. 4 Kepercayaan yang mengandung arti lebih luas daripada agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5 Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan. 6 Etos Kebudayaan berasal dari bahasa Inggris yang berarti watak khas. Etos sering nampak pada gaya perilaku warga misalnya, kegemaran-kegemaran

Dokumen yang terkait

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

Tradisi Perjodohan Dalam Komunitas Pesantren (Studi Pada Keluarga Kyai Pondok Buntet Pesantren)

5 36 85

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11

Peranan Pondok Pesantren Buntet Cirebon Bagi Kemajuan Pendidikan Di Lingkungan Sekitar Tahun1958-2009.

0 1 1

PENERAPAN TA‘ZIR DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN SYAICHONA MOCH. CHOLIL BANGKALAN.

5 16 89

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI DENGAN KEBUGARAN JANTUNG PARU SANTRI PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH SURABAYA

0 0 6

KONSEP KESETARAAN GENDER DALAM PANDANGAN SANTRI (Studi Kasus di Pondok Pesantren Darussalam Buntet Pesantren – Kabupaten Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 15