29
Dengan demikian, para santri diharap dapat memahami bagaimana cara untuk bersikap kepada guru maupun orangtua mereka, karena dengan sistem
yang demikian para santri dapat langsung memeraktekan apa yang telah mereka pelajari selama mereka menjalani pendidikan di pesantren.
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian yang penulis ajukan adalah : Terdapat hubungan yang positif antara penerapan budaya keraton dengan akhlak santri
pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet Pesantren Cirebon.
30
BAB III Metodologi Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah di Pondok Pesantren Nadwatul Ummah komplek Pondok Buntet Pesantren Rt. 010 Rw. 04 Ds.
Mertapada Kulon Kec. Astanajapura Kab. Cirebon Jawa Barat.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
43
Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif deskriptif yang
ditunjang dengan metode kualitatif yakni metode penelitian yang berusaha memberikan gambaran dengan fakta-fakta yang valid tentang Hubungan
Penerapan Budaya Keraton dengan Akhlak Santri Pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet Pesantren Cirebon. Dengan menyebarkan angket kepada
responden di tempat penelitian yang telah ditentukan. Serta mendeskripsikan hasil temuan penelitian di lapangan dengan memberikan informasi yag valid.
Dalam penyusunan skripsi, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yang didasarkan pada data atau informasi yang diperoleh melalui
penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan meneliti berbagai buku referensi yang relevan dengan tema yang diangkat. Adapun tujuan
dari penelitian kepustakaan adalah untuk memperoleh bahan-bahan dan konsep yang berkaitan dengan tema penelitian.
2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan langsung
terjun meneliti ditempat penelitian yang telah ditentukan. Penelitian lapangan ini
43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan RD, Bandung, Alfabeta, 2010 Cet. Ke-10, h. 3
31
bertujuan untuk mendapatkan data yang valid tentang interaksi sosial individu maupun kelompok yang terdapat pada tempat penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet Pesantren Cirebon yang berjumlah
251. Cara pengambilan sampel teknik sampling dengan probality sampling pengambilan sampling berdasarkan peluang. Dalam probality sampling semua
anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang dilakukan secara acak atau random. Adapun jumlah sampel yang
peneliti inginkan adalah 20 dari jumlah Populasi. Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut:
―Apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subjeknya
lebih dari seratus dapat diambil 10-15 atau 20-25 .
44
Dengan demikian, peneliti mengambil 20 sampel dari populasi yakni sebanyak 50 santri. Teknik pengambilannya menggunakan metode random
sampling sistematis yaitu semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih melalui acak nomor berdasarkan absensi
dengan menghitung kelipatan 2 dari jumlah di setiap kelas. Adapun kelas yang terdapat di Pondok Pesantren berjumlah 9 kelas yang terdiri dari kelas Shifir
Awwal A, Shifir Awwal B, Shifir Tsani A, Shifir Tsani B, Tsnawiyah I A, Tsnawiyah I B, Tsanawiyah II, Tsanawiyah III, dan Tsanawiyah IV.
Dan untuk menentukan jumlah sampel di setiap kelas, peneliti menggunakan metode hitung dengan ketentuan sebagai berikut :
S = JSS x JS JP
Keterangan : S : Sampel yang di butuhkan
JSS : Jumlah Sampel Strata JP : Jumlah Populasi
JS : Jumlah Sampel
44
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 1993, h. 107