Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

e. Penghargaan kelompok Tim mungkin mendapat sertifikat atau penghargaan lain jika rata-rata skor melebihi kriteria tertentu. Adapun kriteria penghargaan kelompok sama dengan kriteria penghargaan kelompok pada metode TGT.

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses pengajaran, belajar merupakan komponen yang memegang peranan penting, sehingga setiap pengajar harus memahami dengan baik mengenai proses belajar, agar dapat memberikan bimbingan yang tepat bagi siswa. Belajar dapat ditinjau dari dua segi yaitu belajar sebagai proses dan belajar sebagai hasil. Belajar sebagai proses dapat diartikan sebagai upaya wajar melalui penyesuaian tingkah laku, sedangkan belajar sebagai hasil adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari kegiatan belajar. 26 Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman. 27 Proses perubahan ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena proses kematangan. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan tingkah laku ini disebut dengan proses belajar. Tingkat keberhasilan belajar yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada hasil belajar. Menurut para penganut teori behavioristik, diantaranya Skiner, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif, yang akan mendatangkan hasil optimal apabila diberi penguatan reinforcer. Sedangkan menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan suatu perubahan proses mengkontruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata yang dialami siswa sebagai hasil interaksi dengan 26 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, cet. Ke-21, h. 84. 27 Alex Sobur, Psikologi Umum Bandung: Pustaka Setia, 2003, h. 218. lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang mereka peroleh sebagai hasil interpretasi pengalaman yang disusun dalam pikirannya. 28 Morgan dalam Purwanto mengemukakan bahwa ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 29 Mencermati beberapa pendapat tersebut diatas dalam definisi belajar mengandung tiga tema utama yaitu adanya proses, perubahan tingkah laku dan pengalamam. Proses disini berarti adanya kegiatan pembelajaran yang dapat terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas dengan bantuan guru atau tanpa guru. Proses ini nantinya yang akan menentukan kualitas belajar siswa. Belajar juga ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku, dapat juga berupa perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan mengetahui seberapa besar perubahan tingkah laku yang telah terjadi maka guru dapat menentukan apakah materi yang diajarkan akan diulang atau diteruskan. Ciri terjadinya kegiatan belajar yang lain adalah adanya pengalaman. Pengalaman ini adalah yang akan menjadi input dan sebagai masukan kepada siswa. Hal senada disampaikan Purwanto terdapat beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu: 1 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku 2 Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman 3 Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap 4 Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. 30 Dari pengertian belajar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilandasi dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bertambah pengetahuan dan pemahamannya, berubah sikap dan tingkah laku, 28 Ibid, h. 218. 29 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, cet. Ke-21, h. 84. 30 Ibid, h. 84-85. keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, serta lain-lain aspek yang ada pada individu. Bukti seseorang telah melakukan kegiatan belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang tidak hanya aspek kognisi saja tetapi aspek afeksi dan psikomotor juga harus nampak pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau kurang menjadi adabertambah. Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi didiri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada prilaku. Dan prilaku belajar seseorang yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non riil. Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto, dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, atau tahap. Hasil belajar yang bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik, dan sikap. Bloom membuat klasifikasi tingkah laku siswa sebagai hasil belajar, yaitu: 1 Ranah Kognitif Penguasaan Materi Hasil belajar ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir, mencakup kemampuan yang lebih sederhana sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Ranah kognitif meliputi jenjang hafalaningatan C 1 , pemahaman C 2 , penerapan C 3 , analisis C 4 , sintesis C 5 , dan evaluasi C 6 2 Ranah Afektif Normatif Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah ini meliputi jenjang penerimaan receiving, responsi responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan karakter characterization. 3 Ranah Psikomotorik Aplikatif Hasil belajar ranah psikomotor berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan action yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Ranah ini meliputi jenjang persepsi perseption, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian pola gerakan adaption, kreatifitaskeaslian creativityorigination. 31 Hasil belajar afektif dan psikomotor ada yang tampak pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan ada pula yang baru tampak kemudian setelah pengajaran diberikan dalam praktek kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Itu sebabnya hasil belajar afektif dan psikomotor sifatnya lebih luas, lebih sulit dipantau namun meliki nilai yang sangat berarti bagi kehidupan siswa sebab dapat secara langsung mempengaruhi perilakunya. Ketiga hasil belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri atau lepas satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan. Pengelompokkan kedalam tiga ranah bertujuan membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik hasil belajar yang diharapkan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa yang Diberi Metode TGT (Teams Games Tournament) dengan STAD (Student Teams Achievement Division) Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon.

0 0 1