Deskripsi Data Hasil Penelitian

95 60 72,18 80,83 8,99 20 40 60 80 100 tertinggi terendah rata-rata varians std. dev Ni la i Grafik Hasil Posttest Kelompok Ekksperimen II Gambar 4.3 Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh sebanyak 29,03 mendapat skor nilai yang merupakan skor paling banyak diperoleh siswa kelompok eksperimen yang terletak pada interval antara 60 65, sedangkan yang mendapat skor nilai antara 84 89 dan antara 9095 yaitu skor terendah sebanyak 6,45. dan yang mendapat skor nilai siswa dibawah rata-rata yaitu sebanyak 51,61. Sedangkan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak 48,39. 4 Agar lebih jelas tentang hasil pengolahan data diatas, maka penulis sajikan dalam bentuk tabel 4.2 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II, yang dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.2 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II No Kelas Interval Frekuensi Persentasi 1 60 – 65 9 29,03 2 66 – 71 7 22,58 3 72 – 77 8 25,80 4 78 – 83 3 9,68 5 84 – 89 2 6,45 6 90 – 95 2 6,45 Jumlah 31 100 4 Lampiran 14, h. 121 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95 Ni la i Interval Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II c. Perbedaan Hasil Belajar TGT dan STAD Keberhasilan belajar berdasarkan pada metode pembelajaran yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan penelitian yaitu dengan membandingkan hasil belajar antara metode TGT Teams Games Tournament dan STAD Students Teams Achievement Division diperoleh perbedaan yang dapat dilihat dari hasil varians dan standar deviasi yang diperoleh oleh masing-masing kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Hasil varians dari kelompok eksperimen I sebesar 104,83 dan kelompok eksperimen II sebesar 80,83, sedangkan hasil standar deviasi untuk kelompok ekksperimen I sebesar 10,24 dan untuk kelompok eksperimen II sebesar 8,9. Berdasarkan hasil varian dan standar deviasi tersebut didapatkan bahwa hasil belajar metode TGT Teams Games Tournament dan STAD Students Teams Achievement Division berbeda dan dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran kelompok eksperimen I yaitu metode TGT Teams Games Tournament lebih baik daripada kelompok eksperimen II yaitu metode STAD Students Teams Achievement Division. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 Grafik Perbedaan Hasil Belajar dibawah ini: Grafik Perbedaan Hasil Belajar 104,83 10,24 80,83 8,9 20 40 60 80 100 120 Varians Std. Deviasi Nilai Eksperimen I Eksperimen II Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Hasil Belajar

B. Analisis Data dan Interpretasi Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat diperoleh nilai pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis dahulu terhadap data hasil penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Beberapa uji prasyarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Hasil Uji Analisis Data 1 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen I dan II Uji Normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil pengujian kelompok eksperimen I diperoleh nilai 864 , 5 2  hitung X dan untuk kelompok eksperimen II diperoleh nilai 218 , 8 2  hitung X , sedangkan nilai 070 , 11 2  tabel X pada taraf signifikansi 05 ,   untuk 31  n dengan kriteria: tabel hitung X X  2 berarti data terdistribusi normal tabel hitung X X  2 berarti data tidak terdistribusi normal Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen I dan II Chi-Kuadrat Eksperimen I Eksperimen II Jumlah Siswa 31 31 hitung X 2 5,864 8,218 tabel X 2 11,070 Kesimpulan Normal Normal Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan   05 , 95   dengan derajat kebebasan 5 1 6    dk , dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar fisika siswa kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II terdistribusi normal, karena memenuhi kriteria tabel hitung X X  2 . b. Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen I dan II Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh nilai 780 ,  hitung F . Sedangkan nilai 994 , 2  tabel F pada taraf signifikansi 05 ,   . Berdasarkan hasil dari variansi kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II memenuhi kriteria tabel hitung F F  , maka dari pengujian kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yang diuji adalah berasal dari kelompok yang homogen. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen I dan II Statistika Eksperimen I Eksperimen II Jumlah Siswa 31 31 hitung F 0,780 tabel F 2,994 Kesimpulan Homogen Homogen Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi   05 , 95   dengan derajat kebebasan 5 1 6    dk , dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dikatakan homogen, karena memenuhi kriteria tabel hitung F F  .

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis statistik dalam penelitain ini menggunakan statistik uji-t, data yang digunakan adalah data posttest kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II sebagai nilai hasil belajar. Sebelum dilakukan uji-t, terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai standar deviasi sebesar 9,64 dan hasil uji-t sebesar 80 , 9  hitung t sedangkan nilai 00 , 2  tabel t , sehingga dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sesuai dengan taraf signifikansi 05 ,   dan nilai derajat kebebasannya adalah 60, maka nilai tabel hitung t t  , yaitu 00 , 2 80 , 9  sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan metode TGT dan metode STAD. Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian Statistika Nilai Standar Deviasi 9,64 Derajat Kebebasan 60 hitung t 9,80 tabel t 2,00 Kesimpulan Signifikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil tes yang dilakukan setelah pembelajaran posttest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen I sebesar 76,83 dan kelompok eksperimen II sebesar 72,18. Dari hasil analisis tampak terdapat perbedaan yang signifikan pada metode pembelajaran TGT Teams Games Tournament terhadap hasil belajar fisika pada Perpindahan Kalor. Siswa yang menggunakan metode STAD Student Teams Achievement Division juga mendapat perbedaan terhadap hasil belajar fisika, walaupun siswa yang menggunakan metode STAD Student Teams Achievement Division mengalami peningkatan dalam hasil belajar, namun peningkatan yang diperoleh mereka lebih rendah dibanding siswa yang menggunakan metode TGT Teams Games Tournament.

3. Hasil Uji-t

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf signifikansi 95. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai 80 , 9  hitung t dan nilai 64 , 9  tabel t . Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai hitung t berada di daerah penerimaan H a yaitu tabel hitung t t  atau 64 , 9 80 , 9  . Dengan demikian H a diterima dan H o ditolak pada taraf signifikansi sebesar 95 hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen I dengan rata-rata skor posttest kelompok eksperimen II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran TGT Teams Games Tournament lebih besar dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran STAD Student Teams Achievement Division.

4. Pembahasan

Berdasarkan uraian data statistik di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran TGT Teams Games Tournament mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa, terutama pada konsep Perpindahan Kalor. Sebagaimana yang diketahui bahwa hakikat belajar pada umumnya adalah segala aktivitas dengan melibatkan serangkaian pengalaman langsung. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, karena belajar hanya

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa yang Diberi Metode TGT (Teams Games Tournament) dengan STAD (Student Teams Achievement Division) Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon.

0 0 1