Tabel 3.1 Karakteristik Pemillihan Sampel
No. Karakteristik Sampel Jumlah
1 Perusahaan properti yang terdaftar dari tahun 2002 – 2006
39 2
Perusahaan propert yang tidak memiliki hutang jangka panjang 8
3 Pereusahaan property yang memiliki ekuitas negatif
9 4
Perusahaan properti yang menderita rugi 1
Jumlah sampel penelitian perusahaan 12
Data untuk penelitian ini meliputi 5 periode pengamatan sehingga walaupun perusahaan yang menjadi sampel hanya 12, jadi jumlah sampel pengamatan adalah
60. Namun karena data tidak berdistribusi normal maka dilakukan analisis dan tiga buah data akhirnya dioutlier sehingga total sampel pengamatan dalam penelitian ini
adalah 57. Jumlah sampel pengamatan ini dianggap sudah memadai karena sudah lebih dari 30 sebagaimana dinyatakan Mason 1996, 430 jika besarnya sample
sekurang-kurangnya 30 pengamatan, maka hasil dianggap memuaskan.
3.3. Variabel Penelitian 3.3.1. Klasifikasi Variabel
Penelitian ini melibatkan 2 variabel bebas X yaitu total aktiva X
1
, Long Term Debt to Equity X
2
dan dua variabel terikat Y: Net Profit Margin Y
1
, Earning Per Share Y
2
.
3.3.2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Adapun definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah:
Seniwati Sembiring : Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Bisnis Properti Di Bursa Efek Jakarta, 2008
a. Net Profit Margin Y
1
Net Profit Margin NPM termasuk dalam rasio profitabilitas yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan Helfert, 1997: 58. Rasio ini mencerminkan laba bersih setelah dikurangi pajak yang dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan. Net Profit
Margin dinyatakan dalam rumus :
Penjualan Pajak
Bersih Laba
Margin Profit
Net −
= b. Earning Per Share Y
2
Earning Per Share EPS merupakan salah satu rasio pengukur kinerja keuangan. Laba per lembar saham merupakan laba bersih yang tersedia bagi setiap
lembar saham Helfert, 1997: 59. Rasio ini dihitung berdasarkan rumus :
beredar yang
saham Jumlah
biasa saham
bagi tersedia
yang Laba
Pershare Earning
=
c. Total Aktiva X
1
Total Aktiva TA merupakan jumlah keseluruhan aktiva suatu perusahaan pada satu tanggal laporan keuangan yang diperoleh dari neraca perusahaan.
d. Long Term Debt to Total Equity X
2
Long term debt to Total Equity termasuk dalam rasio leverage, menunjukkan seberapa besar operasi perusahaan dibiayai hutang jangka panjang Wild,
Seniwati Sembiring : Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Bisnis Properti Di Bursa Efek Jakarta, 2008
Seniwati Sembiring : Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Bisnis Properti Di Bursa Efek Jakarta, 2008
Subramanyam, Halsey, 2005: 221. Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau dengan rumus :
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Nama Variabel
Definisi Indikator
SkalaPengukuran
Sendiri Modal
panjang jangka
g Hu
Equity to
Debt Term
Long tan
=
Variabel bebas : Total Aktiva
Long Term Debt to Equity
Sumber daya yang dikuasai oleh per-
usahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan
Perbandingan antara hutang jangka panjang
dengan ekuitas pemegang saham
Jumlah keseluru han aktiva pada satu
tanggal laporan keuangan yang
diperoleh dari neraca perusahaan
Hutang jangka panjang dibagi
ekuitas pemegang saham
Rasio
Rasio Variabel Terikat :
Net Profit Margin Earning Per Share
Hubungan antara laba bersih dengan
penjualan bersih yang menunjukkan berapa
bagian dari penjualan yang direalisir
menjadi laba Penghasilan bersih
yang tersedia bagi setiap lembar saham
biasa Laba bersih dikurang
pajak dibagi penjualan
Laba bersih setelah pajak dibagi jumlah
lembar saham biasa. Rasio
Rasio
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian