Faktor Internal 1 Faktor Fisiologis

akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar masing-masing siswa. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar. Pertama, intelegensi, yaitu kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri tehadap situasi baru, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif dan kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat. Menurut Reber, intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang cepat. 48 Sedangkan menurut Wechler, intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan Intelegensi merupakan suatu potensi, sehingga seseorang yang memiliki intelegensi tinggi mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Kedua, perhatian, yaitu keaktifan jiwa yang tertuju pada suatu obyek. Untuk dapat menjamin prestasi belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menari perhatian siswa, bila tidak maka perhatian siswa tidak akan terarah pada obyek yang sedang dipelajarinya. Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan kegiatan belajar. Menurut Muhibbin, minat adalah “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. 49 Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu, tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhanya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam proses pembelajaran. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui proses belajar dan berlatih. 48 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.133-134. 49 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.136 Menurut Chaplin dan Reber, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. 50 Dengan demikian bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nialinya rendah. Keempat, motif dan motivasi. Motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam setiap diri manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif, yaitu motif yang sudah ada dalam diri seseorang yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut intrinsic motive. Motif lainnya adalah motif yang datang dari luar, yakni karena ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Motivasi adalah seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Kelima, kognitif dan daya nalar. Pembahasan mengenai ini meliputi tiga hal, diantaranya, persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan tehadap suatu kesan yang timbul dala lingkungannya. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau. Berpikir adalah proses dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Jadi yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya adalah kadar kekuatan daya nalarnya.

b. Faktor Eksternal 1 Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam, misalnya keadaan suhu, kelembaban, dan sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara 50 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h135 kurang tentunya akan berbeda belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dengan ruangan yang cukup mendukung. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Hirik pikuk lingkungan sosial seperti, suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar siswa. 2 Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan prasarana dan guru, yang jelas sangat besar pengaruhya dalam proses dan prestasi belajar siswa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah di dukung oleh faktor internal dan eksternal seperti tersebut diatas.

5. Indikator Prestasi Belajar Siswa

Menurut Bloom ada tiga indikator hasil belajar siswa, yaitu dimensi kognitif, adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti pengetahuan aplikatif, sintesis, analisis dan evaluasi. Sedangkan dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Dan untuk dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan motorik. 51 Adapun pengungkapan indikator prestasi belajar seseorang biasanya terlihat dari prilakunya. Baik perilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir dan keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku seseorang merupakan hasil belajar atau cerminan dari prestasi belajarnya. 51 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., hal. 254-271.