Faktor Eksternal 1 Faktor Lingkungan

kurang tentunya akan berbeda belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dengan ruangan yang cukup mendukung. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Hirik pikuk lingkungan sosial seperti, suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar siswa. 2 Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan prasarana dan guru, yang jelas sangat besar pengaruhya dalam proses dan prestasi belajar siswa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah di dukung oleh faktor internal dan eksternal seperti tersebut diatas.

5. Indikator Prestasi Belajar Siswa

Menurut Bloom ada tiga indikator hasil belajar siswa, yaitu dimensi kognitif, adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti pengetahuan aplikatif, sintesis, analisis dan evaluasi. Sedangkan dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Dan untuk dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan motorik. 51 Adapun pengungkapan indikator prestasi belajar seseorang biasanya terlihat dari prilakunya. Baik perilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir dan keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku seseorang merupakan hasil belajar atau cerminan dari prestasi belajarnya. 51 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., hal. 254-271. Biasanya prilaku yang terlihat dari seseorang yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah seperti selalu atensi dan perhatian terhadap pelajaran, disiplin, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, selalu menghargai guru dan teman- temannya. Indikator prestasi belajar yang dimaksud adalah tanda kesuksesan atau keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya siswa dalam belajar maka seseorang guru perlu melakukan pengukuran atau penilaian. Sebagaimana dijelaskan Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan menyebutkan : “ada 3 ranah yang perlu dilakukan dalam pengukuran kegiatan evaluasi yaitu : Pertama, ranah kognitif Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi situasi baru yang dihadapi, Kedua, ranah apektif Kemauan dalam menerapkan hasil pelajaran, Ketiga, ranah psikomotorik Melakukan latihan diri dalam memecahkan masalah berdasarkan konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakannya dalam praktek kehidupan sehari-hari ” 52

C. Kerangka Berpikir

Dalam sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting selain komponen yang lainnnya, seperti tujuan, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, lingkungan dan evaluasi. Guru juga berperan penting dalam kaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang secara langsung berhubungan dengan murid. Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai director of learning direktur belajar. Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar. 53 Hasil akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran ini tentunya harus berjalan secara 52 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, h.114 53 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…,h.252