Aspek Demografi Deskripsi Teoritik
e. Kelas sesuai marginal S3. Ada faktor pembatas yang berat dan
berpengaruh terhadap produktivitasnya sehingga memerlukan tambahan atau perbaikan yang lebih banyak daripada kelas S2.
26
Dibawah ini adalah tabel untuk mengklasifikasikan kesesuaian lahan berdasarkan penggunaannya.
Tabel 2.1 Klasifikasi kesesuaian lahan untuk permukiman
KELAS PARAMETER
Potensi Air Tanah
literdetik Drainase
Lereng Bahaya Lingkungan
Banjir Potensi
ErosiLongsor S1 Sesuai
20 Baik
– 8 Tidak ada
Rendah S2
Kesesuaian sedang
20 – 40
Sedang 8
– 15 Tergenang
setelah hujan Sedang
S3 Kesesuaian
kecil 10
– 20 Kurang
Baik 15
– 25 Banjir
musiman Tinggi
S4 Sesuai dengan
bersyarat 2,5
– 10 Jelek
25 – 35
Sering hampir
Sangat tinggi T Tidak
sesuai 2,5
Sangat Jelek
35 Selalu banjir
Kelewat tinggi
Sumber: adipandang.wordpress.com
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lahan yang paling sesuai untuk pemukiman adalah lahan dengan potensi air tanah lebih dari 20
literdetik, drainase yang baik, kemiringan lereng 0-8 , tidak terjadi banjir, dan rendah potensi erosi atau longsornya. Sementara keadaan
lahan yang tidak sesuai untuk pemukiman adalah lahan dengan potensi air tanah kurang dari 2,5 literdetik, drainase yang sangat jelek,
kemiringan lereng lebih dari 35 , selalu terjadi banjir, dan terlalu tinggi potensi erosi atau longsornya.
Menentukan daerah untuk dijadikan pemukiman memerlukan banyak pertimbangan dan seharusnya dilakukan penelitian terlebih
dahulu. Air menjadi salah satu yang terpenting dalam kehidupan, oleh karena itu daerah yang akan dijadikan pemukiman sebagai tempat hidup
26
Moh. Munir, Geologi Lingkungan, Malang: Bayumedia Publishing, 2006. cet.2, h. 404.
seharusnya memiliki keadaan air tanah yang baik dan drainase yang baik. Kemiringan lereng juga harus diperhatikan karena bisa memicu bencana
banjir, longsor, dan erosi.
Tabel 2.2 Klasifikasi kesesuaian lahan untuk gedung tanpa ruang bawah tanah maksimal 3 lantai USDA 1983
Sifat Tanah Kesesuaian Lahan
Baik Sedang
Buruk
Banjir Tanpa
Tanpa Jarang-sering
Air Tanah cm 75
45 – 75
45 COLE
Rendah 0,03 Sedang 0,03-0,09
Tinggi 0,09 Kelas Butir Unfied
- -
OL,OH,PT Lereng
8 8
– 15 15
Kedalaman Batuan cm KerasLunak
10050 50
– 10050 50-
Kedalaman Padas cm TebalTipis
10050 50
– 10050 50-
BatuanKerikil 7,5 cm 25
25 – 50
50 Longsor
- -
Ada
Sumber: Siswanto, 2006
Lahan yang baik untuk gedung tanpa ruang bawah tanah dengan maksimal 3 lantai adalah lahan yang tanpa banjir, kedalaman air tanah
diatas 75 cm, besarnya pengembangan dan pengerutan pori-pori tanah yang disebabkan oleh keadaan basah atau keadaan kering atau coefficient
of linierextensibility COLE yang rendah dibawah 0,03, tidak ada kelas butir atau struktur butiran tanah, kemiringan lereng dibawah 8 ,
kedalaman batuan keraslunak 10050 cm, kedalaman padas tebaltipis 10050 cm, batuankerikil 7,5 cm diatas 25, dan potensi longsor yang
tidak ada sama sekali.
Tabel 2.3 Klasifikasi kesesuaian lahan untuk jalan USDA 1983 Sifat Tanah
Kesesuaian Lahan Baik
Sedang Buruk
Banjir Tanpa
Tanpa Jarang-sering
Air Tanah cm 75
45 – 75
45 COLE
Rendah 0,03 Sedang 0,03-0,09
Tinggi 0,09 Kelas Butir Unfied
GW, GP, SW, SP, GM, GC,
SM, SC CL dengan Pl15
CL dengan Pl15, CH, MH,
OH, OL, PT Lereng
8 8
– 15 15