tidak efisien serta menghamburkan sumber daya yang jumlahnya sangat terbatas.
18
3. Aspek Demografi
Donald J. Bogue di dalam bukunya yang berjudul Principles of Demography memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang
mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran, kematian, perkawainan, migrasi, dan mobilitas sosial.
19
Pola perubahan penggunaan lahan juga disebabkan karena pertumbuhan penduduk. Banyaknya penduduk tentu saja akan
mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal, dengan alasan itulah dibangun banyak perumahan.
Karena di suatu daerah luas lahan tidak bertambah, maka dengan meningkatnya jumlah penduduk, rasio manusia dan lahan
menjadi semakin besar. Meskipun pemanfaatan setiap jengkal lahan sangat dipengaruhi oleh taraf perkembangan kebudayaan suatu
masyarakat. Rasio manusia dan lahan adalah perbandingan antara jumlah orang dan luas lahan di suatu daerah. Dalam hubungan ini
konsep kuantitatif yang mendapat penggunaannya secara meluas adalah kepadatan penduduk. Konsep kepadatan penduduk secara
umum hanya diperlukan data luas wilayah dan jumlah penduduk yang bertempat tinggal di suatu wilayah.
20
Rasio manusia dan lahan juga berpengaruh terhadap pembangunan perumahan. Perubahan lahan yang terjadi di suatu
tempat adalah peralihan fungsi utama ke fungsi pendukung yang
18
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Prenada Media Group, 2006, h. 21.
19
Prayoga ed., Dasar-dasar Demografi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2007, h. 1.
20
Said Rusli. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES, 2012, cet.8, h. 155.
dinilai memiliki manfaat yang lebih besar. Misalnya lahan kosong yang diubah jadi perumahan sebagai tempat tinggal.
Pembangunan perumahan merupakan solusi untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena
itu mulai dari perumahan yang sangat sederhana, sampai rumah mewah dibangun secara besar-besaran di seluruh Indonesia.
Pemerintah sudah lama melaksanakan pembangunan rumah melalui perumnas, dari rumah sederhana sampai rumah permanen. Di
samping itu swasta juga sangat berperan dalam penyediaan rumah bagi masyarakat baik yang berpenghasilan menengah maupun
masyarakat berpenghasilan besar.
21
4. Aspek Budaya
Menurut Odum
manusia sebagai
pengelola ekosistem
sumberdaya alam akan selalu berusaha untuk meningkatkan daya dukung lingkungan agar bisa secara maksimal memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tindakan manusia yang dilakukan terhadap ekosistem akan mempengaruhi keseimbangan dan mengurangi kualitas
ekosistem tersebut.
22
Aspek budaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Seiring perubahan zaman, maka pola
pikir manusia pun semakin berkembang pesat. Aspek budaya tidak bisa dipisahkan dari aspek sosial sehingga sering disebut sebagai
aspek sosial-budaya. Perubahan penggunaan lahan dapat berdampak pada perubahan sosial-budaya yang terjadi dalam masyarakat.
Analisis dampak lingkungan Amdal juga mengkaji mengenai aspek sosial-budaya berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan.
23
21
Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan, Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2013, cet. 1, h. 72.
22
Moh. Soerjani, dkk. eds., Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2008. Cet.1, h. 49.
23
Gunarwan Suratmo, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2004, cet.10, h. 119.