Aspek Ekonomi Deskripsi Teoritik

Canadian Environmental Assessment Research Council tahun 1985 dalam prospektif penelitiannya menyebutkan bahwa dampak sosial-budaya yang perlu diteliti dalam Amdal ialah: 1. Perubahan kelembagaan masyarakat 2. Tradisi masyarakat 3. Nilai masyarakat 4. Kualitas hidup 24

5. Klasifikasi Kesesuaian Lahan

Klasifikasi lahan sebagai pembagian satuan-satuan lahan ke dalam berbagai kategori berdasarkan sifat-sifat lahan atau kesesuaiannya untuk penggunaan tertentu. Klasifikasi lahan dilakukan untuk keperluan pengambilan keputusan. Dikelompokkan menjadi dua yaitu: a. Kultural, meliputi aspek sosial, ekonomi, politik dan administratif. b. Alami, meliputi sumberdaya dasar yang menentukan kemampuan lahan itu sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. 25 Ada beberapa cara dalam penentuan kesuaian lahan, yaitu dengan cara perkalian parameter, penjumlahan parameter, atau membandingkan kualitas dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria atau persyaratan tertentu. Menurut tingkatannya, kesesuaian lahan dapat dibedakan menjadi: a. Ordo. Lahan digolongkan menjadi sesuai S atau tidak sesuai N b. Kelas. Lahan yang digolongkan sesuai S dibedakan menjadi sangat sesuai S1, cukup sesuai S2, dan marginal sesuai S3 c. Kelas sangat sesuai S1. Tidak ada faktor pembatas yang berarti terhadap penggunaan berkelanjutan. Atau hanya ada faktor pembatas yang bersifat ringan dan tidak berpengaruh. d. Kelas cukup sesuai S2. Ada faktor pembatas yang mempengaruhi dan memerlukan tambahan atau perbaikan. 24 Ibid. 25 Siswanto, Evaluasi Sumber Daya Lahan, Surabaya: UPN Press, 2006. h: 30. e. Kelas sesuai marginal S3. Ada faktor pembatas yang berat dan berpengaruh terhadap produktivitasnya sehingga memerlukan tambahan atau perbaikan yang lebih banyak daripada kelas S2. 26 Dibawah ini adalah tabel untuk mengklasifikasikan kesesuaian lahan berdasarkan penggunaannya. Tabel 2.1 Klasifikasi kesesuaian lahan untuk permukiman KELAS PARAMETER Potensi Air Tanah literdetik Drainase Lereng Bahaya Lingkungan Banjir Potensi ErosiLongsor S1 Sesuai 20 Baik – 8 Tidak ada Rendah S2 Kesesuaian sedang 20 – 40 Sedang 8 – 15 Tergenang setelah hujan Sedang S3 Kesesuaian kecil 10 – 20 Kurang Baik 15 – 25 Banjir musiman Tinggi S4 Sesuai dengan bersyarat 2,5 – 10 Jelek 25 – 35 Sering hampir Sangat tinggi T Tidak sesuai 2,5 Sangat Jelek 35 Selalu banjir Kelewat tinggi Sumber: adipandang.wordpress.com Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lahan yang paling sesuai untuk pemukiman adalah lahan dengan potensi air tanah lebih dari 20 literdetik, drainase yang baik, kemiringan lereng 0-8 , tidak terjadi banjir, dan rendah potensi erosi atau longsornya. Sementara keadaan lahan yang tidak sesuai untuk pemukiman adalah lahan dengan potensi air tanah kurang dari 2,5 literdetik, drainase yang sangat jelek, kemiringan lereng lebih dari 35 , selalu terjadi banjir, dan terlalu tinggi potensi erosi atau longsornya. Menentukan daerah untuk dijadikan pemukiman memerlukan banyak pertimbangan dan seharusnya dilakukan penelitian terlebih dahulu. Air menjadi salah satu yang terpenting dalam kehidupan, oleh karena itu daerah yang akan dijadikan pemukiman sebagai tempat hidup 26 Moh. Munir, Geologi Lingkungan, Malang: Bayumedia Publishing, 2006. cet.2, h. 404.

Dokumen yang terkait

Analisis pola asuh gizi ibu terhadap balita kurang energi protein (KEP) yang mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan kabupaten Tangerang tahun 2010

9 80 325

Studi tentang pembinaan kader pembangunan Desa dalam menunjang keberhasilan pembangunan Desa di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang

0 10 55

Evaluasi Program Corporate Social Responsibility PT Asia Dwimitra Industri Dalam Promosi Kesehatan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang

2 20 144

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2005 DAN TAHUN 2013 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 Dan Tahun 2013.

0 2 15

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2005 DAN TAHUN 2013 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 Dan Tahun 2013.

0 2 12

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun 2003 – 2011.

0 3 12

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun 2003 – 2011.

0 2 12

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 Dan Tahun 2009.

0 2 14

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 Dan Tahun 2009.

1 4 15

IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DI DESA PAGEDANGAN KECAMATAN PAGEDANGAN KABUPATEN TANGERANG - FISIP Untirta Repository

0 4 441